Senin, 27 Mei 2013

Cerita Ngentot - Pesta Seks Aku, Istriku dan Mantan pacarku

berikut ini kumpulan cerita dewasa, Cerita pesta seks terbaru yang berjudul Cerita Ngentot - Pesta Seks Aku, Istriku dan Mantan pacarku. penasaran dengan kisahnya Cerita Ngentot - Pesta Seks Aku, Istriku dan Mantan pacarku? langsung saja simak ceritanya berikut ini.
Cerita Ngentot - Pesta Seks Aku, Istriku dan Mantan pacarku
Cerita Ngentot - Pesta Seks Aku, Istriku dan Mantan pacarku

Cerita ini aku alami waktu berlibur di kota S bersama istriku. Saat itu aku ketemu mantanku waktu kerja di kota itu. Namanya Maya, sebut saja demikian. Aku dan istriku waktu itu menginap di hotel "S", kami berdua sudah hampir 3 hari menginap untuk sedikit refresing dari kota J.
Selama ini aku mendengar Maya hidup sendiri, dia sudah putus sama yang katanya calon suami waktu dulu dikenalkan denganku, dan dia katanya sekarang adalah biseks (moga-moga bukan begitu yang aku dengar).
Hari keempat setelah usai makan malam, aku dan istriku mulai iseng seperti biasa suami istri saling cium, saling hisap walaupun dengan pakaian setengah telanjang, namun gairah kami berdua tidak ada habis-habisnya (maklum tiap hari pikiran ini dipenuhi pekerjaan kantor, jadi wajar kalau tiap hari waktu liburan kami senantiasa berhubungan). Kata teman-temanku aku punya libido seks yang tinggi, makanya istriku kadang-kadang tidak kuat meladeni diriku di ranjang. Tengah asyik-asyiknya kami penetrasi pintu kamar hotelku diketuk, aku langsung beranjak tanpa mempedulikan istriku yang sudah ngos-ngosan tidak karuan. Betapa terkejutnya aku waktu kubuka pintu, sesosok badan yag anggun berdiri di depanku dengan celana jeans ketat dan kaos putih ketat terawang. Aku hampir terpesona "Maya.." kataku setengah gugup. "Ayo masuk," pintaku, tanpa sadar aku sudah setengah telanjang (walau hanya memakai celana pendek waktu itu).

Dia mengikutiku masuk ruangan hotel, istriku pun tengah rebahan dan hanya ditutup oleh selimut hotel.
"Ini Maya, Mah kenalin," mereka pun saling berjabat tangan.
"Oh, kalian sedang asyik yah, maaf kalo aku mengganggu?" kata Maya kemudian.
Kami pun agak kikuk, namun Maya dengan santai pun berkata,
"Lanjutin aja, cueklah kalian kan sudah suami istri, ayo lanjutin aja!"
Aku dan istriku heran melihat hal itu, namun dengan sedikit kikuk tanpa aku pikirkan siapa dia, aku mulai lagi penetrasi dengan istriku (walaupun agak canggung). Kulumat bibir istriku, turun ke bawah di antara dua payudara nan indah yang kumiliki selama ini (ukurannya sih 34B) kujilat-kugigit puting susu istriku, dengan terpejam istriku mendesah, "Aaahh.. aahh.." dia pun tidak memperdulikan sekelilingnya juga termasuk Maya. Mulutku mulai turun ke arah di lubang kemaluan istriku dengan tangan kanan dan kiri meremas-remas kedua payudaranya. Kujilati lubang kemaluan istriku, dia pun mulai bergoyang-goyang. "Mas.. itilnya.. aahh enak.. Mas.. terus.." Aku sempat melirik Maya, dia pun melihat adegan kami berdua seakan-akan ingin ikut menikmatinya.

KLIK SEMUA TOMBOL FOLLOW DAN LIKE DI BAWAH INI UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA :

"Mas, ayo mulai.. aku.. udah nggak.. kuat.. nih.." lalu penisku yang sudah mulai tegak berdiri mulai masuk ke lubang vagina istriku, "Bleess.. sleepp.." begitu berulang-ulang, tiba-tiba tanpa aku sadari Maya sudah melepas semua penutup tubuhnya, dia beranjak dari tempat duduk dan mendekati istriku, dilumatnya bibir mungil istriku. Edan! pikirku, namun ini memang pengalaman baru bagi kami berdua dan lebih ada variasinya. Istriku pun ternyata membalas ciuman Maya dengan bergairah, tangan Maya pun asyik memainkan puting susu istriku. Hampir satu jam aku naik-turun di tubuh istriku, dan tubuh istriku mulai mengejang "Mas.. aku.. ke.. lu.. aagghh.." Tubuh istriku tergeletak lemas di ranjang, Maya tahu kalau aku belum sampai puncak, ditariknya diriku agar duduk di tepi ranjang, dengan penis yang masih tegak dan basah oleh sperma istriku. Maya mulai menjilati penisku dengan bergairah, "Enak Mas cairan istrimu ini," katanya. Istriku yang melihat hal itu hanya senyum-senyum penuh arti, Maya masih dengan bergairah mengulum-ulum penisku yang panjang dan besar itu, "May, aku pengen.." Dia tahu apa yang kuminta, tanpa bertanya pada istriku Maya naik di antara kedua kaki, rupanya lubang kemaluannya sudah basah melihat adeganku dan istriku tadi.
Lalu "Bleess.." penisku sudah masuk ke vagina Maya. Istriku melihat itu hanya terdiam, namun kemudian dia bangkit dan mendorongku sehingga aku di posisi terlentang di ranjang. Ia mulai naik ke tubuhku dengan posisi lubang vaginanya tepat di atas kepalaku. "Jilati Mas.." pintanya manja. Aku mulai menjilati lubang kemaluan istriku dan klitorisnya yang indah itu, istriku dengan posisi itu ternyata lebih bisa menikmati dengan Maya, mereka saling berciuman dan posisi Maya pun naik-turun di atas penisku. Istriku dengan bergairah melumat kedua puting payudara indah milik Maya, setelah setengah jam tubuh Maya mengejang, "Mas.. aku.. mau.. ke.. aahh.." cairan panas menerpa penisku, begitu pula aku sudah ingin mencapai puncak dan tak tahan lagi spermaku tumpah di dalam lubang vagina Maya. Maya kemudian beringsut dari tempat tidur, dia berjalan ke arah tas yang ia bawa tadi, lalu mengeluarkan sebuah benda coklat panjang dengan tali melingkar, itukah yang dinakan "dildo", aku dan istriku baru tahu waktu itu.

Maya mulai mengenakan dildonya, persis seperti laki-laki, dia berjalan ke arah istriku yang sejak tadi rebahan di sampingku. Maya mulai beraksi, dia menciumi istriku dengan bergairah, melumat puting susu istriku yang tegak, turun ke vaginanya, dijilatinya dengan puas, klitorisnya dimainkan dengan ujung lidahnya, istriku tak tahan dia mendesah-desah kenikmatan. "May.. terus.." Maya kemudian melepas vagina istriku yang tadi dijilat dan digigitnya, dia naik di atas tubuh istriku, lalu tangannya membimbing dildo yang dia pakai tepat di atas lubang vagina istriku, dengan sekali tekan masuklah dildo itu, "Aauugghh.."teriak istriku. "Enak Mas.. lebih enak dari punyamu.." katanya, aku hanya tersenyum. Maya seakan bergairah sekali dalam permainan itu, seakan-akan dia seorang laki-laki yang sedang menyetubuhi wanita, istriku pun menikmatinya. Aku sudah tidak tahan melihat adegan itu, tanpa minta ijin dulu dengan posisi membelakangi Maya aku melihat warna merah indah vagina milik Maya terpampang di depanku. Dengan sekali genjot penisku sudah masuk ke lubang itu, "Bleess.." Mata Maya sampai terpejam-pejam menikmati itu.
Setelah beberapa lama tubuh istriku tampak mengejang dan, "Ahh.. May.. sayang.." Dia lemas untuk kedua kalinya. Maya tiba-tiba menahanku, sehingga aku terdiam, dia bangkit berdiri dari posisi di atas istriku, dia mendorongku ke tempat tidur, dia melepas dildonya dan naik ke tubuhku, dia mulai lagi dengan posisi seperti awal tadi, wow nikmat sekali. Istriku bangkit dari ranjang, dia iseng mengenakan dildo yang dikenakan Maya tadi, lalu berjalan membelakangi Maya, istriku melihat dengan indah pantat Maya yang putih mulus dan halus itu. Dibelainya dengan lembut, dia mendorong tubuh Maya sehingga terjerambab, dengan posisi itu kami dapat saling berciuman dengan bergairah. Istriku lalu mengambil posisi, dengan perlahan-lahan dia memasukkan dildonya di dubur Maya (dia ingin anal seks rupanya dengan Maya), dengan gerakan lembut dildo itu masuk ke dubur Maya, Maya pun berteriak, "Aagghh sa.. kit.." istriku pun berhenti sebentar, lalu dengan gerakan maju-mundur secara pelan dildo itu akhirnya lancar masuk ke dubur Maya. Mata Maya pun sampai terpejam-pejam, "Mas.. aku.. udah.. nggakk.. ku.. at.. la.." kembali cairan panas menyerang penisku.

Itu tadi kumpulan cerita dewasa, Cerita hot, cerita panas, cerita seks, cerita 17+, cerita ngentot, cerita pemerkosaan, cerita bokep, cerita saru, cerita ngentot 2013, cerita ngentot bergambar, foto memek, foto ngentot, cerita ngentot artis, cerita ngentot syahrini, cerita ngentot toge cerita ngentot jupe, cerita ngentot paksa ngentot tante, cerita ngentot tante, cerita ngentot anak, cerita memek, cerita ngentot memek, foto ngentot, cerita ngentot hot, cerita ngentot dewasa, cerita hot, cerita ngentot sd, cerita tante, cerita ngentot, cerita ngentot tante, terbaru yang berjudul Cerita Ngentot - Pesta Seks Aku, Istriku dan Mantan pacarku semoga bisa bikin ANU anda tegang.

Cerita Pemerkosaan - SPG Sombong Yang Malang

berikut ini kumpulan cerita dewasa, Cerita seks ngentot penyiksaan terbaru yang berjudul Cerita Pemerkosaan - SPG Sombong Yang Malang. penasaran dengan kisahnya Cerita Pemerkosaan - SPG Sombong Yang Malang? langsung saja simak ceritanya berikut ini.
Cerita Pemerkosaan - SPG Sombong Yang Malang
Cerita Pemerkosaan - SPG Sombong Yang Malang

Kudekati telinga Vera, dia yang sudah ketakutan padaku, dia berusaha menjauhkan kepalanya, mungkin dikiranya aku mau menggigit telinganya. Kubisikkan sesuatu di telinga Vera, "Vera, gimana kalau kita ganti alatnya, sekarang pakai ikat pinggang saja ya", bisikku sambil menyeringai sadis.Vera menunjukkan ekspresi terkejut setengah tidak percaya bahwa dia akan menerima siksaan yang lebih hebat. "Ampun.. lepaskan saya.." ibanya meskipun tahu aku tidak akan melepaskannya.

Kubuka ikat pinggangku yang terbuat dari kulit, kulilitkan sebagian pada telapak tanganku, Vera melirikku dengan ketakutan yang amat sangat, nafasnya tersenggal-senggal meskipun dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk mengaturnya. Mungkin dengan mengatur napas dia berharap sabetan ikat pinggangku tidak akan terlalu sakit. Kuangkat tinggi tanganku dan kuayunkan dengan keras, Vera memejamkan matanya, saat ikat pinggangku mendarat di pahanya terdengar meja yang ditiduri Vera agak berderit karena tubuh Vera secara spontan bergetar keras menahan sakit. "Ahh.. ampun.. ampun.. hahh.. hahh.." Vera berkata tersendat-sendat. Kali ini bukan hanya garis merah yang tampak, tetapi semacam jalur merah tercetak di paha Vera.

"Ceplass.. Ceplass.." sabetan ikat pinggangku semakin liar menghujani tubuh Vera. Vera sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia hanya menggeleng ke kiri ke kanan menahan penderitaan yang kuberikan. Puas dari samping, "Bagaimana kalau pukulan yang mengarah langsung ke liang kewanitaannya?" pikirku. Lalu aku mulai menyobek CD-nya dan minta kepada dua temanku untuk melepaskan ikatan kaki Vera dan mengikatnya kembali pada posisi menekuk ke atas dan mengangkang, sehingga liang kewanitaannya terbuka lebar. Vera berusaha meronta dan menutup liang kewanitaannya dengan kakinya, namun ikatan kami cukup erat sehingga kedua kakinya tidak bisa mengatup. Persis menghadap liang kewanitaannya, aku mengelus-elusnya sambil tersenyum sinis. Vera mengangkat kepalanya dan menatapku dengan pandangan nanar.

Aku mulai menjauh, ikat pinggang mulai kuputar-putar, lalu.., "Ceplass.." ikat pinggang itu mendarat dengan tepat di bibir liang kewanitaan Vera. Kali ini Vera meronta-ronta dengan sangat dan cukup lama, tampaknya dia sangat kesakitan, kepalanya ditengadahkan ke atas sembari mengguncang-guncangkan pantatnya di atas meja. Aku berjalan ke sampingnya, "Lagi?" tanyaku seolah tak menghiraukan penderitaannya. Vera tidak mengatakan apa-apa, kelihatannya dia sudah pasrah. Aku tersenyum penuh kemenangan, kusentuh bibir liang kewanitaannya yang tentunya masih pedih, Vera menggelinjang, tak peduli kugesek-gesekan jariku di liang senggamanya, tubuh Vera terus menggelinjang. "Sakitt.. sakitt.." gumamnya lirih.

Seolah tak peduli, kembali aku mengambil dua jepitan, dan kujepit di kedua bibir liang kewanitaan yang memerah itu. Vera menatapku dengan pandangan tak percaya akan kesadisanku. "Oke", kataku, "Tidak ada lagi pukulan..", Vera diam saja tanpa ekspresi, "..tapi sekarang waktunya bermain lilin", lanjutku sambil menyunggingkan senyum. Kali ini Vera menolehkan wajahnya yang layu, berkeringat dan basah karena air matanya. Bisa kubaca dalam pikirannya, "Oh.. apa lagi yang akan diperbuatnya pada tubuhku.. malangnya nasibku.."

Memang di kamar Aguk ada beberapa lilin untuk jaga-jaga jika lampu mati, ada yang kecil dan ada juga yang besar supaya awet. Kuambil Zippo-ku, kunyalakan satu lilin yang kecil. Lidah api menari berputar-putar melelehkan batang lilin yang menahannya. Menembus lidah api itu, kulihat pandangan Vera yang berharap aku hanya bercanda. Kujawab dengan pandangan juga yang menyatakan bahwa aku serius. Segera lilin yang kupegang kumiringkan di atas payudara Vera. Kulihat ekspresi Vera yang memandang lekat batang lilin yang terkena nyala api, pandangannya seolah berharap agar lilin tersebut tidak meleleh atau apinya tiba-tiba mati. Tapi tentu saja itu tidak terjadi, yang terjadi adalah tetesan pertama jatuh dan menetes di atas puting susu Vera sebelah kanan.

"Hhh.." Vera mendesah, punggungnya terlihat bergerak ke atas menahan panas lilin yang meleleh. Tetesan demi tetesan bergerak jatuh, dan Vera terlihat semakin kesakitan karena tetesan tersebut jatuh di tempat bekas pecut dan sabetan ikat pinggangku tadi. Tiba-tiba teman-temanku ikut bergabung, mereka semua memegang lilin bahkan tidak hanya satu tapi tiga atau empat sekaligus. Mereka dengan gembira meneteskan ke bagian-bagian sensitif Vera, seperti buah dada, pusar, sekitar liang kewanitaan dan paha. Kali ini Vera seperti ular kepanasan, dia meliuk-liukkan tubuhnya menahan panas tetesan lilin.
KLIK SEMUA TOMBOL FOLLOW DAN LIKE DI BAWAH INI UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA :

Seperti biasa, setelah puas pada bagian tubuh Vera, aku pun mengambil sebuah lilin dengan diameter yang besar dan menyalakannya. Setelah menunggu agak lama supaya lelehan lilin cukup banyak di atas lilin itu, aku kembali mengelus-elus liang kewanitaan Vera. Vera langsung berkata, "Tidakk.. jangan.. jangan Mas..", aku pun tersenyum penuh nafsu mendengar nada yang memelas itu. Tapi tetap saja lilin yang besar itu kumiringkan di atas liang kewanitaan Vera, Vera berusaha mengelak dengan menggeser pantatnya, "Pintar juga dia", pikirku, tapi karena lelehan lilin ini masih banyak, dengan leluasa aku "menaburkan" tetesan-tetesannya ke liang kewanitaannya. Tak ayal bagaikan lahar panas tetesan tersebut mengalir ke liang kewanitaan Vera dan mungkin ke dalamnya.

"Errgghh.." gumam Vera, dia langsung menggoyang-goyangkan pantatnya dan menengadahkan kepalanya menahan panas dan sakit, dengan mulutnya yang menggigit rapat dan matanya terpejam erat. Kemudian kucoba untuk memasukkan sebuah lilin kecil ke anusnya, sulit sekali karena anusnya begitu rapat, aku memasukkan jariku terlebih dahulu dan menggesek-geseknya agar anusnya membesar. "Aduh.. aduh.." ucap Vera, tapi aku tidak peduli, setelah anusnya membesar mulai kutancapkan sebuah lilin di anusnya. Dan ide cemerlangku muncul lagi, kunyalakan lilin yang menancap itu dan setelah cukup lama, kutiup apinya dan kubalik, jadi yang menancap adalah bagian yang barusan menyala. "Jess.." bunyi panas lilin bercampur dengan cairan yang keluar dari anus Vera. Tentu saja Vera menggeliat kesakitan, pantatnya dibentur-benturkannya ke meja seakan ingin melepaskan lilin yang menancap di anusnya. Aku tersenyum senang sambil kumasuk-keluarkan lilin tadi di anus Vera.

Karena sudah puas menyiksa Vera, aku kasih kesempatan kepada teman-temanku untuk menyetubuhinya. Teman-temanku begitu gembira, mereka langsung beraksi, sementara aku melihat pertunjukkan ini dengan kepuasan total. Mereka melepas ikatan Vera yang sudah tidak berdaya itu, lalu tubuhnya dibalik dan pantatnya ditarik ke atas sehingga dalam posisi menungging. Aku melihat Vera diam saja, mungkin dia sudah capai dan pasrah serta tidak punya harapan hidup lagi. Wajahnya yang cantik terlihat sangat lesu dan seolah-olah siap diperlakukan apa saja. Dodot dengan tubuhnya yang besar mulai membuka celana dan melakukan penetrasi, langsung sodomi. Vera membelalak tak menyangka bahwa ada benda sebesar itu yang harus masuk ke anusnya. Belum selesai dia "menikmati" penderitaan karena ulah Dodot, Aguk langsung menyelinap ke bawah tubuh Vera dan berusaha memasukkan batang kemaluannya ke liang kewanitaan Vera.


Vera melolong kesakitan karena anus dan liang kewanitaannya yang sudah lecet dan perih terkena sabetan ikat pinggang dan tetesan lilin, masih harus bergesekan dengan batang kemaluan teman-temanku. Tubuhnya terguncang ke depan berulang-ulang setiap kali Dodot dan Aguk menghunjamkan batang kemaluannya. Payudaranya berguncang keras persis di atas wajah Aguk yang dengan penuh nafsu meremas sekuatnya. Masih tersiksa dengan keadaan begitu, Bimo mengeluarkan kepunyaannya dan minta dikaraoke oleh Vera. Rintihan Vera menjadi tersendat-sendat karena tersedak dan batuk, Bimo bukannya kasihan malahan dia semakin terangsang sehingga dia menghunjamkan batang kemaluannya ke mulut dan tenggorokan Vera berulang-ulang.

Aku tersenyum saja melihat kelakuan teman-temanku yang brutal, lalu kudekati Vera sambil berkata, "Vera.. punggungmu masih mulus lho.. aku cambuk ya.." Karena tidak mungkin menggunakan pecut dan ikat pinggang sebab bisa mengenai Aguk yang berada di bawah tubuh Vera, maka aku menggunakan rotan yang tadi sebagai pegangan untuk pecut, rotan ini ujungnya memecah sehingga sangat cocok untuk menimbulkan rasa sakit.

Segera kuraih rotan itu dan kupukulkan berulang-ulang ke punggung Vera. Tubuh Vera terlihat menggelinjang dan menggeliat seiring dengan hujaman-hujaman yang diberikan oleh Dodot, Aguk dan Bimo serta siksaan cambukan rotan dariku. Dodot yang melihat punggung Vera terkena pukulan rotanku sangat terangsang dan segera memuntahkan maninya ke liang dubur Vera, lalu dia pun mencabut batang kemaluannya. Karena pantatnya kosong, atau tidak ada orang, aku pun dengan leluasa memukul pantatnya dengan rotan. Kulihat Vera sangat menderita, pantat yang baru saja dimasuki paksa oleh Dodot masih harus menerima siksaan rotanku.

Giliran Bimo yang ejakulasi, maninya langsung menyemprot ke tenggorokan Vera, membuatnya menjadi sulit bernafas dan seperti mau muntah. Melihat begitu semakin keras kupukulkan rotan ke pantatnya, bahkan ke belahan pantatnya. Tiba-tiba Vera lunglai, kelihatannya dia tak tahan lagi menerima siksaan kami, dia pingsan. Aguk yang belum selesai masih terus melakukan aksinya, sehingga tubuh Vera yang pingsan itu terguncang-guncang ke sana ke mari, akhirnya Aguk pun mencapai puncaknya dan menyemprotkan air maninya di dalam liang kewanitaan Vera yang masih pingsan. Aku sendiri sudah merasa puas dengan balas dendamku ini. Kami berempat tertawa dan puas.

Kami lalu membawa tubuh Vera untuk dibuang, sebetulnya kami ingin menyimpannya untuk kenikmatan sehari-hari tetapi terlalu beresiko. Akhirnya tubuh Vera kami lempar di depan plaza tempat dia bekerja. Aku tersenyum puas karena sudah memberi pelajaran kepada SPG yang sombong itu, tapi dalam hati aku merasa ketagihan untuk menyiksa SPG yang lain, kusampaikan ini ke teman-temanku dan mereka semuanya setuju untuk suatu waktu menculik dan menyiksa SPG yang lain.

Itu tadi kumpulan cerita dewasa, Cerita hot, cerita panas, cerita seks, cerita 17+, cerita ngentot, cerita pemerkosaan, cerita bokep, cerita saru, cerita ngentot 2013, cerita ngentot bergambar, foto memek, foto ngentot, cerita ngentot artis, cerita ngentot syahrini, cerita ngentot toge cerita ngentot jupe, cerita ngentot paksa ngentot tante, cerita ngentot tante, cerita ngentot anak, cerita memek, cerita ngentot memek, foto ngentot, cerita ngentot hot, cerita ngentot dewasa, cerita hot, cerita ngentot sd, cerita tante, cerita ngentot, cerita ngentot tante, terbaru yang berjudul Cerita Pemerkosaan - SPG Sombong Yang Malang semoga bisa bikin ANU anda tegang.

Cerita Dewasa - Perawanku Hilang Di Puncak

berikut ini kumpulan cerita dewasa, Cerita ngentot ngeseks pemaksaan terbaru yang berjudul Cerita Dewasa - Perawanku Hilang Di Puncak. penasaran dengan kisahnya Cerita Dewasa - Perawanku Hilang Di Puncak? langsung saja simak ceritanya berikut ini.
Cerita Dewasa - Perawanku Hilang Di Puncak
Cerita Dewasa - Perawanku Hilang Di Puncak

Namaku Marie, usiaku 26 tahun dan bekerja di salah satu bank swasta di Bekasi. Ketika bencana itu terjadi, usiaku baru 24 tahun. Saat itu aku sedang menghabiskan weekend di sebuah villa di kawasan Puncak. Aku memang hanya sendiri. Tiada tujuan lain selain menghilangkan kepenatan di segarnya udara Puncak tanpa gangguan siapa pun. Tragisnya kesendirianku itu justru menghilangkan satu-satunya harta yang paling berharga bagiku, kegadisanku.

Ceritanya sore itu aku berendam di air hangat. Kira-kira jarum jam menunjukkan pukul tujuh lima belas menit petang hari. Udara dingin Puncak yang sejak tadi siang diguyur gerimis membuatku enggan bangun dari bathub. Kubersihkan tubuhku dengan sabun cair sampai pada kemaluanku yang masih bisa kubanggakan karena aku belum sekalipun melakukan hubungan badan. Karena air bath tub sudah agak dingin kuputuskan untuk mengakhiri acara mandiku.

Aku berdiri di depan cermin kamar mandi sambil menghanduki rambutku yang basah. Kupandangi tubuh telanjangku di cermin besar yang dapat memuat bayangan tubuhku secara penuh itu. aku tersenyum sendiri memandang wajah indoku yang bersih dari jerawat. Omaku memang asli Belanda. Lalu aku alihkan pandanganku pada dua buah payudaraku yang bulat dan gempal. Ukurannya 36, dengan tinggi badan yang 173 cm dan berat 54 kg. Aku usap-usap kedua payudaraku yang tegang kedinginan. Pandanganku kemudian beralih pada satu-satunya bagian terpeka, kemaluanku yang ditumbuhi bulu-bulu yang tak lebat. Jelas telihat bagian gemuk itu terbelah di tengahnya. Ah.. inilah hartaku yang termahal, pikirku sambil membelainya.

Tiba-tiba seseorang membuka pintu dari depan. Aku tersentak kaget karena seharusnya tak ada orang lain di villa ini. Seorang pemuda berbadan tegap segera menerobos masuk. Lalu ia segera menyeretku keluar kamar mandi. Aku berusaha berontak tapi tenagaku tak cukup untuk melawan tenaga pria itu.

"Hallo Nona manis, boleh kami mampir sebentar?", sapa pemuda lain yang telah menunggu di kamar tidur.
"S.. siapa kalian? Pergi! Pergi dari sini!", rontaku.
Pemuda yang menyeretku tadi telah memasung kedua tanganku di kedua tiang penyangga atap. Posisiku terpasung tapi kakiku masih bebas tak terikat.
"Tenang, Nona manis. Namaku adalah Leo", kata pemuda yang mengikatku.
Wajahnya bersih dan tampan, nampak seperti anak orang kaya.
"Dan aku Syam. Kami hanya mampir untuk bersenang-senang Nona", lanjut pemuda jangkung yang tadi menyeretku.
Tubuhnya lebih kurus daripada Leo tapi wajahnya juga sedap dipandang, walaupun terkesan agak beringas.
"Ma.. mau apa kalian? Tidak sopan!", bentakku.
"Ha.. galak juga, Leo. Heh perawan! Siapa namamu?", bentak Syam mencengkeram rahangku hingga terasa sakit.
"Sabar Syam, tanya baik-baik. Nona manis, siapa nama dari tubuh aduhai ini?", kata Leo mengelus-elus pinggangku.
Syam melepaskan cengkeramannya. Rahangku terasa sangat ngilu.
"M.. Marie. Tolong kalian segera keluar dari villa ini, aku mohon", rengekku.
"Enak saja! Kami sudah masuk, mana mungkin keluar tanpa membawa hasil", jawab Syam yang lebih cepat marah.
Leo menepuk bahu Syam. Syam mundur beberapa langkah.
"Marie.. kami mampir khusus untuk menikmati kecantikanmu. Lihatlah, kau memiliki tubuh yang sangat sensual. Juga wajah yang cantik, sayang kalau tidak dinikmati. Syam! Lihatlah bibir nona Marie ini, bukankah sangat sexy?", kata si Leo sambil segera menyerang bibirku.

Syam hanya tersenyum membiarkan Leo memagut bibirku dengan rakus. Tercium bau alkohol dari mulutnya. Aku ingin meronta tapi mulutku telah dijejali dengan lidah Leo. Kakiku menendang-nendang tapi tenaga Leo lebih kuat. Tangan kanannya mencengkeram leherku mencegahku menghindar dari pagutannya. Sedang telapak tangan kirinya digosok-gosokkan ke permukaan kemaluanku dengan kasar. Lidahnya terus menjilat-jilat menghisap-hisap lidahku dengan rakusnya. Darahku serasa naik antara rasa sakit dan nikmat. Tapi aku masih waras, kutekuk kakiku sehingga mengenai kejantanannya yang mulai tegang. Leo mengaduh kesakitan. Ia nampak misuh-misuh dan ingin memukulku tapi Syam mencegahnya. Leo menunduk sambil memegangi kejantanannya. Syam mendekatiku sambil membuka kaos yang pakainya. Nampak dada bidangnya yang ditumbuhi bulu-bulu halus.

"Sabarlah sayang, akan terasa indah bila kau mau menikmatinya", kata Syam.
Lalu lelaki jangkung itu mencium bibirku dengan lembut menggigit bibir bawahku perlahan-lahan lalu menyodokkan lidahnya menyusuri benda-benda yang bisa dijangkaunya. Ternyata Syam tidak sekasar yang kukira. Kelembutannya mencumbu bibirku membuatku bagai diperlakukan seperti seorang kekasih. Darahku mendesir-desir. Lidahku pun menyambut lidah Syam yang meminta-minta. Tangan Syam menggerayangi punggungku dan terus turun ke bawah lalu berlabuh di bokongku. Diremas-remasnya mengikuti desah nafas Syam yang sudah mulai naik turun. Jemari tangan itu mengitari bokongku. Jemarinya bermain di bibir vaginaku dengan lembut. Jiwaku rasanya mau terbang. Aku mengharapkan sentuhan itu lebih lama. Tapi tidak, Syam segera mengalihkan jemarinya kembali ke bokongku. Tanpa kusadari Syam menyuntikkan sesuatu, aku tak tahu itu apa. Hanya belum sampai hitungan kesepuluh kepalaku terasa berat. Mataku berkunang-kunang.
KLIK SEMUA TOMBOL FOLLOW DAN LIKE DI BAWAH INI UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA :

 Terdengar tawa kedua pemuda itu sayup-sayup. Rupaya mereka telah menyuntikkan semacam obat perangsang ke dalam tubuhku. Tubuhku terasa kejang. Darahku naik ke ubun-ubun. Hawa dingin terasa menjadi panas. Aku menggeliat-geliat menahan birahiku yang melaju tanpa rem. Bibirku mendehem-dehem. Kemaluanku terasa hangat, payudaraku nampak bengkak dengan sendirinya. Gelora birahiku melonjak-lonjak. Seperti ada kekuatan yang mendorongku untuk segera bercinta dengan mereka, ingin agar mereka segera menggerayangiku, mencumbuku, ohh.. Bajingan! Mereka hanya tertawa-tawa melihatku bersimbah keringat, berkelojotan menahan birahiku. Apa mereka tak tahu aku ingin segera mereka sentuh..
"Syamm.. Leo.. kenapa kalian hanya diam saja.. kemarilah.. aku.. ingin.."
Tawa mereka semakin lebar.
"Syam, tadi dia menolak sekarang?! Ha..ha.."
"Ayo Leo, bidadari kita ini sudah tak sabar rupanya"

Samar-samar kulihat keduanya membuka semua pakaian yang melekat di tubuh masing-masing. Nampak penis-penis yang besar menegang menantang. Kemudian keduanya mengundi siapa dulu yang menggarapku. Ternyata Syam. Ia mendekatiku dan kembali mencumbu bibirku, tubuhnya menempel erat di tubuhku. Sehingga dadanya yang bidang menempel dengan kedua payudaraku yang telah menegang. Tangannya meremas-remas bokongku yang montok lalu membelai-belai selakangku yang telah tersendal-sendal oleh penisnya yang mengacung-acung. Ohh.. bagai terbang ke awan. Kemudian iapun menurun dan mendapati kedua payudaraku. Matanya berbinar-binar. Diciuminya dadaku hingga terasa hangat nafasnya lalu dimasukkannya nipples-ku ke dalam mulutnya. Aku mendesah-desah ketika nipples-ku dijilat-jilat lalu dihisap kuat-kuat oleh lidah lincahnya.
"Oah.. auh.. Syamm.."

Leo yamg mulai tak sabar segera melepaskan kedua ikatan tanganku. Lalu ia ikut bergabung dengan melumat bibirku dari arah samping. Tanganku menjambak-jambak rambut Syam sambil meladeni Leo. Kini gerakannya lebih lembut walau tak selembut Syam. Sepuluh menit kemudian mereka melepaskan mulutnya dari tubuhku. Aku terkulai di lantai memandangi kedua payudaraku yang terasa sangat berat membengkak, nampak beberapa bekas gigitan Syam.

Samar-samar terlihat Leo berdiri diatas tubuhku. Ia mengacung-acungkan penisnya yang besar menegang dan memintaku untuk mengulumnya. Aku bangkit dari tidurku dan tak berapa lama penis berkulit kecoklatan itu telah masuk ke dalam mulutku. Leo mengelus-elus rambutku sambil terus menyodokkan penisnya ke dalam mulutku. Aku mengulumnya, lidahku menyapu semua bagian benda panjang itu. Leo mengocok-ngocoknya berirama hinga ujungnya menyemburkan cairan sperma.
"Syam! Aku keluar Syam! Keluar.., aarrghh..", teriak Leo.

Aku ingin memuntahkannya tapi Leo mencegahnyanya dengan terus menyodokkan penisnya.
"Telan sayang, telan..", terdengar suara Syam yang telah meremas-remas kemaluanku yang terasa lengket dari belakang.
Perlahan-lahan Syam menuntunku untuk menungging. Kakiku bertumpu pada lutut sedang tanganku berpegangan pada kedua paha Leo. Aku tak tahu apa yang diperbuat Syam. Yang kurasakan hanya nikmatnya penis Leo. Tak kuduga tiba-tiba terasa ada benda asing yang masuk ke dalam lubang vaginaku.
"Aaah..", teriakku tertahan.

Gigiku menggigit penis Leo nenahan rasa nyeri di lubang kewanitaanku itu. Leo berjingkat-jingkat menahan rasa sakit sambil misuh-misuh. Tapi Syam bagai tak peduli terus berusaha menerobos tirai-tirai kewanitaanku. Hingga akhirnya jebol, darah mengucur sampai pada pahaku. Aku menangis tersendat-sendat tapi Syam semakin asyik memainkan penisnya di memekku. Memasukkannya beberapa senti lalu mengeluarkannya, belum sampai keluar sudah disodokkannya lagi. Sperma muncrat ke dalam lubang vaginaku. Dalam tangis jiwaku seakan melayang. Sejujurnya aku sangat menikmatinya saat itu. Terasa sangat indah ketika Syam menggoyang-goyangkan penisnya di dalam lubang vaginaku.

Sekitar pukul sepuluh malam. Keringatku mengucur deras. Aku telentang di lantai. Di sampingku nampak Syam yang juga terengah-engah. Tapi Leo ternyata belum puas. Dicumbunya kelaminku dengan lidahnya. Licah menyusuri dinding-dinding vaginaku menghisap-hisap klitorisku dengan gemas. Mataku berkejap-kejap menahan nikmat yang tercipta. Selakangku mengatup mencengkeram kepala Leo agar tak pergi dari kemaluanku. Sepuluh menit kemudian Leo memasukkan jari tengahnya dengan mudah ke dalam lubang memekku. Untuk kedua kalinya pertahananku jebol. Cairan kewanitaanku muncrat membasahi telunjuk Leo. Ditariknya jari tengah Leo yang bersarung di memekku. Tanpa rasa jijik dijilatnya jari tengah yang berlumuran cairan kewanitaanku itu dengan senyum kepuasan.

Terdengar suara orang ronda diluar melintas di depan villa. Maka dengan tergesa-gesa Syam dan Leo mengenakan pakaiannya lalu melompat dari jendela kamarku meninggalkanku dalam keadaan sangat lemah. Aku berusaha menjerit memanggil-manggil penjaga ronda keliling itu. Tapi suaraku bagai tersumbat. Belum sampai sepuluh hitungan pandanganku telah gelap gulita.

Itu tadi kumpulan cerita dewasa, Cerita hot, cerita panas, cerita seks, cerita 17+, cerita ngentot, cerita pemerkosaan, cerita bokep, cerita saru, cerita ngentot 2013, cerita ngentot bergambar, foto memek, foto ngentot, cerita ngentot artis, cerita ngentot syahrini, cerita ngentot toge cerita ngentot jupe, cerita ngentot paksa ngentot tante, cerita ngentot tante, cerita ngentot anak, cerita memek, cerita ngentot memek, foto ngentot, cerita ngentot hot, cerita ngentot dewasa, cerita hot, cerita ngentot sd, cerita tante, cerita ngentot, cerita ngentot tante, terbaru yang berjudul Cerita Dewasa - Perawanku Hilang Di Puncak semoga bisa bikin ANU anda tegang.

Cerita Ngentot - Nikmat Banget Ya Diperkosa

berikut ini kumpulan cerita dewasa, Cerita ngentot pemerkosaan terbaru yang berjudul Cerita Ngentot - Nikmat Banget Ya Diperkosa. penasaran dengan kisahnya Cerita Ngentot - Nikmat Banget Ya Diperkosa? langsung saja simak ceritanya berikut ini.
Cerita Ngentot - Nikmat Banget Ya Diperkosa
Cerita Ngentot - Nikmat Banget Ya Diperkosa

Sebut saja namaku Lilis. Sudah dua tahun lebih aku bekerja sebagai seorang pembantu di keluarga Pak Dimas, seorang kepala desa yang sangat dihormati oleh warga setempat. Dan selama itu pulalah aku merasakan pahit-manisnya menjadi seorang pembantu, termasuk manisnya di perkosa.Malam itu udara terasa panas, sampai-sampai aku susah sekali untuk tidur. Baru setelah aku ganti pakaian dengan daster tipis dan menyalakan kipas angin, barilah aku bisa tertidur. Dalam tidur aku sempat bermimpi,Pak Jali, yang merupakan sopir pribadi keluarga Pak Dimas, datang menemuiku. Lucunya, Pak Jali datang menemuiku dalam keadaan telanjang bulat. Meskipun usianya sudah paruh baya, dan berbadan agak pendek, namun beliau masih memiliki postur tubuh yang kekar dan berotot. Khas orang desa yang suka bekerja keras. Dan yang membuatku geli adalah "buah terong" yang menggantung indah di pangkal pahanya. Ih", begitu menggemaskan.Perlahan-lahan beliau mendekatiku dan langsung meremas remas buah dadaku yang telah terbuka bebas. Entah kenapa belaian Pak Jali terasa begitu nyata, seperti bukan dalam mimpi. Bahkan ketika bibir tebalnya mulai melumat kupingku aku sempat tersentak dan perlahan-lahan terjaga dari tidurku.

Namun betapa terkejutnya aku saat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata apa yang aku rasakan tadi bukan sekedar mimpi. Dihadapanku ternyata benar-benar ada sosok Pak Jali yang memeluk tubuhku."Pak Jali"! Apa yang Bapak lakukan?" Aku mendorong tubuh Pak Jali kuat-kuat sehingga dia terjengkang ke belakang. Segera aku menutupi tubuhku yang ternyata juga nyaris telanjang dengan selimut."Tenang, Lis! Sudah lama aku memendam nafsuku terhadapmu!" Kembali Pak Jali mencoba merengkuh tubuhku. Namun kembali aku mendorong tubuhnya kuat-kuat ke belakang."Pergi"!" bentakku."Atau saya akan teriak!"Silahkan teriak! Percuma saja kamu teriak. Karena tidak akan ada orang yang mendengarmu. Apa kamu lupa, Pak Dimas dan keluarga tadi sore sudah berangkat ke Bandung untuk liburan! Jadi lebih baik kamu turuti saja keinginanku!"Pak Jali tersenyum sinis.Aku semakin ketakutan ketika Pak Jali kembali mendekatiku. Segera saja aku melompat dari ranjang dan mencoba berlari ke arah pintu dengan kondisi telanjang. Namun sial! Aku kalah cepat dengan Pak Jali. Dengan cepat, ia menyergapku dari belakang dan menghimpitkan tubuhku ke arah dinding. Kedua tangannya mencengkeram kuat lenganku ke atas tembok, sedangkan kedua kakinya mengunci kakiku sehingga aku sulit untuk bergerak. Aku mencoba untuk meronta sekuat tenaga. Namun percuma, tenaga Pak Jali memang jauh lebih kuat dibandingkan tenagaku yang hanya seorang wanita.

Semakin kuat aku meronta, semakin kuat cengkeraman Pak Jali di Tubuhku."Tolong, Pak! Lepaskan saya!" aku menangis dan mengemis kepada Pak Jali. Namun percuma saja. Beliau tidak mendengarkan perkataanku. Bahkan dengan liar Pak Jali menghunjamiku dengan ciuaman mautnya. Lama kelamaan tanagaku terkuras habis. Tubuhku menjadi lemas. Aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Yang bisa aku lakukan hanyalah pasrah dan menuruti aturan mainnya Pak Jali.Perlahan-lahan cengkeraman Pak Jali mulai mengendor. Perlakuannya yang semula kasar mulai melunak dan berubah menjadi lembut. Bahkan aku mulai masuk dalam permainannya ketika dengan lembut Pak Jali mulai menggesek-gesekkan batan kejantanannya ke atas pahaku. Seketika itu kakiku terasa lemas dan lunglai. Aku tak kuat lagi menopang berat badanku sendiri, sehingga aku mulai terkulai. Namun dengan sigap, Pak Jali segera menangkap tubuhku, mengangkatnya lalu membopongku ke atas ranjang.Sesaat terlintas di wajah Pak Jali sebuah senyum kemenangan. Kemudian dengan lembut ia mulai melumat bibirku. Entah kenapa aku tidak kuasa untuk menolaknya. Bahkan ada dorongan kuat dari dalam diriku untuk membalas lumatannya itu. "Nah", begitu dong Lis! Kalau begini kan lebih enak!" kata Pak Jali senang.Aku tersenyum tersipu-sipu."Bapak benar, mungkin lebih baik saya menuruti bapak dari pertama tadi. Lagipula, sudah lama juga saya tidak mendapatkan sentuhan laki-laki..Kembali Pak Jali tersenyum senang."Trus, ngapain kamu tadi pake coba berontak, Lis?""Tadi saya cuma kaget saja. Di balik penampilan bapak yang bersahaja, kok tega-teganya bapak mencoba memperkosa saya. Tapi", ah sudahlah! Yang pentingkan sekarang saya sudah menjadi milik Bapak!"Kembali Pak Jali mulai mencumbuku. Ciumannya mulai merambat melalui leherku kemudian turun ke buah dadaku.
KLIK SEMUA TOMBOL FOLLOW DAN LIKE DI BAWAH INI UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA :

Kumis tebalnya yang kasar menyapu kulit dadaku sehingga menimbulkan sensasi tersendiri yang semakin membuatku serasa terbang ke angkasa.Ciuman dan jilatan Pak Jali terus bergerak turun. Sementara tangan kirinya meremas-remas buah dadaku, tangan kanannya tengah sibuk di pangkal pahaku membuat pilinan-pilinan yang kurasa nikmat."Oh", Pak Jali! Jangan siksa aku seperti ini!" rengekku.Pak Jali tidak memperdulikan ucapanku. Justru ia malah menyibakkan rumput-rumput liar yang menghalangi pintu goa darbaku."Wah", Lis! Indah sekali memiaw kamu. Warnanya merah muda dengan baunya yang semerbak. Oh", sungguh mempesona. Bagaikan sekuntum mawar merah yang tengah merekah di pagi hari. Pasti kamu merawatnya dengan baik. Oh", Lis! Aku suka sekali dengan memiaw yang seperti ini"!"Perlahan-lahan Pak Jali menjulurkan lidahnya dan menyapu permukaan klitorisku. Terasa kasar, memang. Tapi nikmat!"Ayolah, Pak"! Ouhh", aku sudah tidak tahan lagi. Aku terus mengemis kepada Pak Jali. Namun dia terus mempermainkan emosiku. Akhirnya aku mencari inisiatif lain.Aku mencoba menggerayangi tubuh kekar Pak Jali sambil mencari-cari buah terong yang menggantung di pangkal pahanya.Dan tidak susah bagiku untuk menemukan buah terong sebesar itu. Dengan lembut dan manja, aku mulai mengocok batang kont*l Pak Jali di sertai dengan pijatan-pijatan yang membuat beliau merem melek.

Perlahan aku membimbing kont*lnya menuju ke memiawku yang sudah basah. Namun dengan nakal, Pak Jali hanya menempelkan dan menggesek-gesekkan ujung kepala kont*lnya di atas bibir vaginaku. Terasa geli, memeng. Tapi sensasi yang aku rasakan terasa begitu nikmat. Belum pernah aku merasakan yang seperti ini."Oh", Pak Jali! Ayolah".aku udah nggak tahan lagi", cepet masukin dong!"Aku sudah tak bisa tahan diperlakukan seperti itu. Perlahan aku menaikkan pantatku ke atas untuk menyambut kejantanan Pak Jali yang sudah ngaceng. Kemudian aku menekan pantat Pak Jali ke bawah supaya kont*l itu bisa masuk dengan sempurna."Aaarrrghhh"!" aku menjerit kecil ketika batang kont*l Pak Jali yang besar itu menembus liang vaginaku. Awalnya terasa seret dan perih, karena ukuran k*ntol Pak Jali memang besar dan panjang bila dibandingkan dengan milik suamiku. Namun setelah buah terong itu tertanam beberapa saat di dalam liang vaginaku, rasa perih itu perlahan berubah menjadi rasa nikmat.Perlahan-lahan Pak Jali mulai mengayunkan pantatnya naik dan turun."Hooohh.., Pak! Ssstt", enak Pak!" aku jadi ngomong tak karuan."Ayo, Lis!Goyangkan juga pan..tatmu! Ooohhh"!"Aku menuruti kata Pak Jali. Kucoba untuk mengikuti irama dan gerakan-gerakan nikmat yang dilakukan Pak Jali. Gesekan-gesekan halus antara batang kont*l Pak Jali dengan dinding vaginaku terasa begitu nikmat."Ohhh", Lis! Yabegitu"! Terus goyangkan pantatmu! Uuuhh", oohh", yes"!"Pak Jali tampak begitu menikmati permainan kami. Kulihat wajahnya menengadah dengan mata terpejam, seolah meresapi sedotan dari vaginaku. Sesekali dari bibirnya terdengar lenguhan dan desisan kenikmatan.Akupun juga menikmati sodokan-sodokan mantap batang k*ntol Pak Jali. Bahkan aku memeluk tubuh kekar Pak Jali dengan erat. Seolah tak ingin berhenti dari permainan itu. Keringat mengalir deras melalui pori-pori tubuh kami, sehingga dada bidang Pak Jali yang berbulu lembut tampak mengkilat karena basah oleh keringat.

Aku tidak menyangka, ternyata di usianya yang mencapai setengah abad itu, Pak Jali masih memiliki stamina yang prima. Sampai-sampai aku kewalahan menghadapi goyangan dan sodokan mautnya. Hingga akhirnya aku merasakan ada sesuatu yang berdenyut dari dalam rahimku."Ooohh", Pak! Saya", mau ke..luar!Ssshhhtt., Arrhhhggg"! Aku tidak kuat lagi menahan sesuatu yang mendesak keluar dari dalam rahimku. Namun Pak Jali masih terus mengayunkan kont*lnya keluar masuk dan menusuk-nusuk goa darbaku. Dan beberapa saat kemudian, aku juga merasakan batang k*ntol Pak Jali mulai berdenyut-denyut didalam vaginaku. Sampai akhirnya".."Aaaoouuhhh", Lis! Nikmat bangeet!"Cairan putih kental menyembur deras dari ujung tongkol Pak Jali. Pak Jalipun kemudian menjatuhkan diri ke sisi tubuhku. Nafasnya tampak terengah-engah dan terlihat kecapean."Oh", Pak Jali! Bapak memang benar-benar hebat. Sudah lama saya tidak merasakan nikmat seperti ini. Terima kasih ya Pak!" Aku memeluk tubuh Kekar Pak Jali.Kusandarkan kepalaku di dada bidang Pak Jali sambil mengelus-elus bulu-bulu lembut yang berbaris rapi sampai ke pangkal pahanya. Dengan lembut pula Pak Jali membelai rambutku yang sedikit oleh keringat. Ah", ternyata diperkosa itu tidak selamanya tidak enak. Kali ini justru aku mengharapkannya lagi".

Itu tadi kumpulan cerita dewasa, Cerita hot, cerita panas, cerita seks, cerita 17+, cerita ngentot, cerita pemerkosaan, cerita bokep, cerita saru, cerita ngentot 2013, cerita ngentot bergambar, foto memek, foto ngentot, cerita ngentot artis, cerita ngentot syahrini, cerita ngentot toge cerita ngentot jupe, cerita ngentot paksa ngentot tante, cerita ngentot tante, cerita ngentot anak, cerita memek, cerita ngentot memek, foto ngentot, cerita ngentot hot, cerita ngentot dewasa, cerita hot, cerita ngentot sd, cerita tante, cerita ngentot, cerita ngentot tante, terbaru yang berjudul Cerita Ngentot - Nikmat Banget Ya Diperkosa semoga bisa bikin ANU anda tegang.

Cerita ngentot - Bercinta Dengan Mantan Murid

berikut ini kumpulan cerita dewasa, Cerita ngeseks terbaru 2013 yang berjudul Cerita ngentot - Bercinta Dengan Mantan Murid. penasaran dengan kisahnya Cerita ngentot - Bercinta Dengan Mantan Murid? langsung saja simak ceritanya berikut ini.
Cerita ngentot - Bercinta Dengan Mantan Murid
Cerita ngentot - Bercinta Dengan Mantan Murid

Namaku Asmiati, tinggi 160 sentimeter, berat 56 kilogram, lingkar pinggang 65 sentimeter. Secara keseluruhan, sosokku kencang, garis tubuhku tampak bila mengenakan pakaian yang ketat terutama pakaian senam. Aku adalah Ibu dari dua anak berusia 44 tahun dan bekerja sebagai seorang guru disebuah SLTA di kota S.

Kata orang tahi lalat di daguku seperti Berliana Febriyanti, dan bentuk tubuhku mirip Minati Atmanegara yang tetap kencang di usia yang semakin menua. Mungkin mereka ada benarnya, tetapi aku memiliki payudara yang lebih besar sehingga terlihat lebih menggairahkan dibanding artis yang kedua. Semua karunia itu kudapat dengan olahraga yang teratur.

Kira-kira 6 tahun yang lalu saat usiaku masih 38 tahun salah seorang sehabatku menitipkan anaknya yang ingin kuliah di tempatku, karena ia teman baikku dan suamiku tidak keberatan akhirnya aku menyetujuinya. Nama pemuda itu Sandi, kulitnya kuning langsat dengan tinggi 173 cm. Badannya kurus kekar karena Sandi seorang atlit karate di tempatnya. Oh ya, Sandi ini pernah menjadi muridku saat aku masih menjadi guru SD.

Sandi sangat sopan dan tahu diri. Dia banyak membantu pekerjaan rumah dan sering menemani atau mengantar kedua anakku jika ingin bepergian. Dalam waktu sebulan saja dia sudah menyatu dengan keluargaku, bahkan suamiku sering mengajaknya main tenis bersama. Aku juga menjadi terbiasa dengan kehadirannya, awalnya aku sangat menjaga penampilanku bila di depannya. Aku tidak malu lagi mengenakan baju kaos ketat yang bagian dadanya agak rendah, lagi pula Sandi memperlihatkan sikap yang wajar jika aku mengenakan pakaian yang agak menonjolkan keindahan garis tubuhku.

Sekitar 3 bulan setelah kedatangannya, suamiku mendapat tugas sekolah S-2 keluar negeri selama 2, 5 tahun. Aku sangat berat melepasnya, karena aku bingung bagaimana menyalurkan kebutuhan sex-ku yang masih menggebu-gebu. Walau usiaku sudah tidak muda lagi, tapi aku rutin melakukannya dengan suamiku, paling tidak seminggu 5 kali. Mungkin itu karena olahraga yang selalu aku jalankan, sehingga hasrat tubuhku masih seperti anak muda. Dan kini dengan kepergiannya otomatis aku harus menahan diri.

Awalnya biasa saja, tapi setelah 2 bulan kesepian yang amat sangat menyerangku. Itu membuat aku menjadi uring-uringan dan menjadi malas-malasan. Seperti minggu pagi itu, walau jam telah menunjukkan angka 9. Karena kemarin kedua anakku minta diantar bermalam di rumah nenek mereka, sehingga hari ini aku ingin tidur sepuas-puasnya. Setelah makan, aku lalu tidur-tiduran di sofa di depan TV. Tak lama terdengar suara pintu dIbuka dari kamar Sandi.

Kudengar suara langkahnya mendekatiku.

"Bu Asmi..?" Suaranya berbisik, aku diam saja. Kupejamkan mataku makin erat. Setelah beberapa saat lengang, tiba-tiba aku tercekat ketika merasakan sesuatu di pahaku. Kuintip melalui sudut mataku, ternyata Sandi sudah berdiri di samping ranjangku, dan matanya sedang tertuju menatap tubuhku, tangannya memegang bagian bawah gaunku, aku lupa kalau aku sedang mengenakan baju tidur yang tipis, apa lagi tidur telentang pula. Hatiku menjadi berdebar-debar tak karuan, aku terus berpura-pura tertidur.

"Bu Asmi..?" Suara Sandi terdengar keras, kukira dia ingin memastikan apakah tidurku benar-benar nyeyak atau tidak.

Aku memutuskan untuk pura-pura tidur. Kurasakan gaun tidurku tersingkap semua sampai keleher.

Lalu kurasakan Sandi mengelus bibirku, jantungku seperti melompat, aku mencoba tetap tenang agar pemuda itu tidak curiga. Kurasakan lagi tangan itu mengelus-elus ketiakku, karena tanganku masuk ke dalam bantal otomatis ketiakku terlihat. Kuintip lagi, wajah pemuda itu dekat sekali dengan wajahku, tapi aku yakin ia belum tahu kalau aku pura-pura tertidur kuatur napas selembut mungkin.

Lalu kurasakan tangannya menelusuri leherku, bulu kudukku meremang geli, aku mencoba bertahan, aku ingin tahu apa yang ingin dilakukannya terhadap tubuhku. Tak lama kemuadian aku merasakan tangannya meraba buah dadaku yang masih tertutup BH berwarna hitam, mula-mula ia cuma mengelus-elus, aku tetap diam sambil menikmati elusannya, lalu aku merasakan buah dadaku mulai diremas-remas, aku merasakan seperti ada sesuatu yang sedang bergejolak di dalam tubuhku, aku sudah lama merindukan sentuhan laki-laki dan kekasaran seorang pria. Aku memutuskan tetap diam sampai saatnya tiba.

Sekarang tangan Sandi sedang berusaha membuka kancing BH-ku dari depan, tak lama kemudian kurasakan tangan dingin pemuda itu meremas dan memilin puting susuku. Aku ingin merintih nikmat tapi nanti amalah membuatnya takut, jadi kurasakan remasannya dalam diam. Kurasakan tangannya gemetar saat memencet puting susuku, kulirik pelan, kulihat Sandi mendekatkan wajahnya ke arah buah dadaku. Lalu ia menjilat-jilat puting susuku, tubuhku ingin menggeliat merasakan kenikmatan isapannya, aku terus bertahan. Kulirik puting susuku yang berwarna merah tua sudah mengkilat oleh air liurnya, mulutnya terus menyedot puting susuku disertai gigitan-gigitan kecil. Perasaanku campur aduk tidak karuan, nikmat sekali.

Tangan kanan Sandi mulai menelusuri selangkanganku, lalu kurasakan jarinya meraba vaginaku yang masih tertutup CD, aku tak tahu apakah vaginaku sudah basah apa belum. Yang jelas jari-jari Sandi menekan-nekan lubang vaginaku dari luar CD, lalu kurasakan tangannya menyusup masuk ke dalam CD-ku. Jantungku berdetak keras sekali, kurasakan kenikmatan menjalari tubuhku. Jari-jari Sandi mencoba memasuki lubang vaginaku, lalu kurasakan jarinya amblas masuk ke dalam, wah nikmat sekali. Aku harus mengakhiri Sandiwaraku, aku sudah tak tahan lagi, kubuka mataku sambil menyentakkan tubuhku.

"Sandi!! Ngapain kamu?"

Aku berusaha bangun duduk, tapi tangan Sandi menekan pundakku dengan keras. Tiba-tiba Sandi mecium mulutku secepat kilat, aku berusaha memberontak dengan mengerahkan seluruh tenagaku. Tapi Sandi makin keras menekan pundakku, malah sekarang pemuda itu menindih tubuhku, aku kesulitan bernapas ditindih tubuhnya yang besar dan kekar berotot. Kurasakan mulutnya kembali melumat mulutku, lidahnya masuk ke dalam mulutku, tapi aku pura-pura menolak.

"Bu.., maafkan saya. Sudah lama saya ingin merasakan ini, maafkan saya Bu... " Sandi melepaskan ciumannya lalu memandangku dengan pandangan meminta.

"Kamu kan bisa denagan teman-teman kamu yang masih muda. Ibukan sudah tua," Ujarku lembut.

"Tapi saya sudah tergila-gila dengan Bu Asmi.. Saat SD saya sering mengintip BH yang Ibu gunakan... Saya akan memuaskan Ibu sepuas-puasnya," jawab Sandi.

"Ah kamu... Ya sudah terserah kamu sajalah"

Aku pura-pura menghela napas panjang, padahal tubuhku sudah tidak tahan ingin dijamah olehnya.

Lalu Sandi melumat bibirku dan pelan-pelan aku meladeni permainan lidahnya. Kedua tangannya meremas-remas pantatku. Untuk membuatnya semakin membara, aku minta izin ke WC yang ada di dalam kamar tidurku. Di dalam kamar mandi, kubuka semua pakaian yang ada di tubuhku, kupandangi badanku di cermin. Benarkah pemuda seperti Sandi terangsang melihat tubuhku ini? Perduli amat yang penting aku ingin merasakan bagaimana sich bercinta dengan remaja yang masih panas.

Keluar dari kamar mandi, Sandi persis masuk kamar. Matanya terbeliak melihat tubuh sintalku yang tidak berpenutup sehelai benangpun.

"Body Ibu bagus banget.. " dia memuji sembari mengecup putting susuku yang sudah mengeras sedari tadi. Tubuhku disandarkannya di tembok depan kamar mandi. Lalu diciuminya sekujur tubuhku, mulai dari pipi, kedua telinga, leher, hingga ke dadaku. Sepasang payudara montokku habis diremas-remas dan diciumi. Putingku setengah digigit-gigit, digelitik-gelitik dengan ujung lidah, juga dikenyot-kenyot dengan sangat bernafsu.

"Ibu hebat...," desisnya.
KLIK SEMUA TOMBOL FOLLOW DAN LIKE DI BAWAH INI UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA :

"Apanya yang hebat..?" Tanyaku sambil mangacak-acak rambut Sandi yang panjang seleher.

"Badan Ibu enggak banyak berubah dibandingkan saya SD dulu" Katanya sambil terus melumat puting susuku. Nikmat sekali.

"Itu karena Ibu teratur olahraga" jawabku sembari meremas tonjolan kemaluannya. Dengan bergegas kuloloskan celana hingga celana dalamnya. Mengerti kemauanku, dia lalu duduk di pinggir ranjang dengan kedua kaki mengangkang. DIbukanya sendiri baju kaosnya, sementara aku berlutut meraih batang penisnya, sehingga kini kami sama-sama bugil.

Agak lama aku mencumbu kemaluannya, Sandi minta gantian, dia ingin mengerjai vaginaku.

"Masukin aja yuk, Ibu sudah ingin ngerasain penis kamu San!" Cegahku sambil menciumnya.

Sandi tersenyum lebar. "Sudah enggak sabar ya ?" godanya.

"Kamu juga sudah enggak kuatkan sebenarnya San," Balasku sambil mencubit perutnya yang berotot.

Sandi tersenyum lalu menarik tubuhku. Kami berpelukan, berciuman rapat sekali, berguling-guling di atas ranjang. Ternyata Sandi pintar sekali bercumbu. Birahiku naik semakin tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Terasa vaginaku semakin berdenyut-denyut, lendirku kian membanjir, tidak sabar menanti terobosan batang kemaluan Sandi yang besar.

Berbeda dengan suamiku, Sandi nampaknya lebih sabar. Dia tidak segera memasukkan batang penisnya, melainkan terus menciumi sekujur tubuhku. Terakhir dia membalikkan tubuhku hingga menelungkup, lalu diciuminya kedua pahaku bagian belakang, naik ke bongkahan pantatku, terus naik lagi hingga ke tengkuk. Birahiku menggelegak-gelegak.

Sandi menyelipkan tangan kirinya ke bawah tubuhku, tubuh kami berimpitan dengan posisi aku membelakangi Sandi, lalu diremas-remasnya buah dadaku. Lidahnya terus menjilat-jilat tengkuk, telinga, dan sesekali pipiku. Sementara itu tangan kanannya mengusap-usap vaginaku dari belakang. Terasa jari tengahnya menyusup lembut ke dalam liang vaginaku yang basah merekah.

"Vagina Ibu bagus, tebel, pasti enak 'bercinta' sama Ibu...," dia berbisik persis di telingaku. Suaranya sudah sangat parau, pertanda birahinya pun sama tingginya dengan aku. Aku tidak bisa bereaksi apapun lagi. Kubiarkan saja apapun yang dilakukan Sandi, hingga terasa tangan kanannya bergerak mengangkat sebelah pahaku.

Mataku terpejam rapat, seakan tak dapat lagi membuka. Terasa nafas Sandi semakin memburu, sementara ujung lidahnya menggelitiki lubang telingaku. Tangan kirinya menggenggam dan meremas gemas buah dadaku, sementara yang kanan mengangkat sebelah pahaku semakin tinggi. Lalu..., terasa sebuah benda tumpul menyeruak masuk ke liang vaginaku dari arah belakang. Oh, my God, dia telah memasukkan rudalnya...!!!

Sejenak aku tidak dapat bereaksi sama sekali, melainkan hanya menggigit bibir kuat-kuat. Kunikmati inci demi inci batang kemaluan Sandi memasuki liang vaginaku. Terasa penuh, nikmat luar biasa.

"Oohh...," sesaat kemudian aku mulai bereaksi tak karuan. Tubuhku langsung menggerinjal-gerinjal, sementara Sandi mulai memaju mundurkan tongkat wasiatnya. Mulutku mulai merintih-rintih tak terkendali.

"Saann, penismu enaaak...!!!," kataku setengah menjerit.

Sandi tidak menjawab, melainkan terus memaju mundurkan rudalnya. Gerakannya cepat dan kuat, bahkan cenderung kasar. Tentu saja aku semakin menjerit-jerit dibuatnya. Batang penisnya yang besar itu seperti hendak membongkar liang vaginaku sampai ke dasar.

"Oohh..., toloongg.., gustii...!!!"

Sandi malah semakin bersemangat mendengar jerit dan rintihanku. Aku semakin erotis.

"Aahh, penismu..., oohh, aarrghh..., penismuu..., oohh...!!!"

Sandi terus menggecak-gecak. Tenaganya kuat sekali, apalagi dengan batang penis yang luar biasa keras dan kaku. Walaupun kami bersetubuh dengan posisi menyamping, nampaknya Sandi sama sekali tidak kesulitan menyodokkan batang kemaluannya pada vaginaku. Orgasmeku cepat sekali terasa akan meledak.

"Ibu mau keluar! Ibu mau keluaaar!!" aku menjerit-jerit.

"Yah, yah, yah, aku juga, aku juga! Enak banget 'bercinta' sama Ibu!" Sandi menyodok-nyodok semakin kencang.

"Sodok terus, Saann!!!... Yah, ooohhh, yahh, ugghh!!!"

"Teruuss..., arrgghh..., sshh..., ohh..., sodok terus penismuuu...!"

"Oh, ah, uuugghhh... "

"Enaaak..., penis kamu enak, penis kamu sedap, yahhh, teruuusss..."

Pada detik-detik terakhir, tangan kananku meraih pantat Sandi, kuremas bongkahan pantatnya, sementara paha kananku mengangkat lurus tinggi-tinggi. Terasa vaginaku berdenyut-denyut kencang sekali. Aku orgasme!

Sesaat aku seperti melayang, tidak ingat apa-apa kecuali nikmat yang tidak terkatakan. Mungkin sudah ada lima tahun aku tak merasakan kenikmatan seperti ini. Sandi mengecup-ngecup pipi serta daun telingaku. Sejenak dia membiarkan aku mengatur nafas, sebelum kemudian dia memintaku menungging. Aku baru sadar bahwa ternyata dia belum mencapai orgasme.

Kuturuti permintaan Sandi. Dengan agak lunglai akibat orgasme yang luar biasa, kuatur posisi tubuhku hingga menungging. Sandi mengikuti gerakanku, batang kemaluannya yang besar dan panjang itu tetap menancap dalam vaginaku.

Lalu perlahan terasa dia mulai mengayun pinggulnya. Ternyata dia luar biasa sabar. Dia memaju mundurkan gerak pinggulnya satu-dua secara teratur, seakan-akan kami baru saja memulai permainan, padahal tentu perjalanan birahinya sudah cukup tinggi tadi.

Aku menikmati gerakan maju-mundur penis Sandi dengan diam. Kepalaku tertunduk, kuatur kembali nafasku. Tidak berapa lama, vaginaku mulai terasa enak kembali. Kuangkat kepalaku, menoleh ke belakang. Sandi segera menunduk, dikecupnya pipiku.

"San.. Kamu hebat banget.. Ibu kira tadi kamu sudah hampir keluar," kataku terus terang.

"Emangnya Ibu suka kalau aku cepet keluar?" jawabnya lembut di telingaku.

Aku tersenyum, kupalingkan mukaku lebih ke belakang. Sandi mengerti, diciumnya bibirku. Lalu dia menggenjot lebih cepat. Dia seperti mengetahui bahwa aku mulai keenakan lagi. Maka kugoyang-goyang pinggulku perlahan, ke kiri dan ke kanan.

Sandi melenguh. Diremasnya kedua bongkah pantatku, lalu gerakannya jadi lebih kuat dan cepat. Batang kemaluannya yang luar biasa keras menghunjam-hunjam vaginaku. Aku mulai mengerang-erang lagi.

"Oorrgghh..., aahh..., ennaak..., penismu enak bangeett... Ssann!!"

Sandi tidak bersuara, melainkan menggecak-gecak semakin kuat. Tubuhku sampai terguncang-guncang. Aku menjerit-jerit. Cepat sekali, birahiku merambat naik semakin tinggi. Kurasakan Sandi pun kali ini segera akan mencapai klimaks. Maka kuimbangi gerakannya dengan menggoyangkan pinggulku cepat-cepat. Kuputar-putar pantatku, sesekali kumajumundurkan berlawanan dengan gerakan Sandi. Pemuda itu mulai mengerang-erang pertanda dia pun segera akan orgasme.

Tiba-tiba Sandi menyuruhku berbalik. Dicabutnya penisnya dari kemaluanku. Aku berbalik cepat. Lalu kukangkangkan kedua kakiku dengan setengah mengangkatnya. Sandi langsung menyodokkan kedua dengkulnya hingga merapat pada pahaku. Kedua kakiku menekuk mengangkang. Sandi memegang kedua kakiku di bawah lutut, lalu batang penisnya yang keras menghunjam mulut vaginaku yang menganga.

"Aarrgghhh...!!!" aku menjerit.

"Aku hampir keluar!" Sandi bergumam. Gerakannya langsung cepat dan kuat. Aku tidak bisa bergoyang dalam posisi seperti itu, maka aku pasrah saja, menikmati gecakan-gecakan keras batang kemaluan Sandi. Kedua tanganku mencengkeram sprei kuat-kuat.

"Terus, Sayang..., teruuusss...!"desahku.

"Ooohhh, enak sekali..., aku keenakan..., enak 'bercinta' sama Ibu!" Erang Sandi

"Ibu juga, Ibu juga, vagina Ibu keenakaan...!" Balasku.

"Aku sudah hampir keluar, Buu..., vagina Ibu enak bangeet... "

"Ibu juga mau keluar lagi, tahan dulu! Teruss..., yaah, aku juga mau keluarr!"

"Ah, oh, uughhh, aku enggak tahan, aku enggak tahan, aku mau keluaaar...!"

"Yaahh teruuss, sodok teruss!!! Ibu enak enak, Ibu enak, Saann..., aku mau keluar, aku mau keluar, vaginaku keenakan, aku keenakan 'bercinta' sama kamu..., yaahh..., teruss..., aarrgghh..., ssshhh..., uughhh..., aarrrghh!!!"

Tubuhku mengejang sesaat sementara otot vaginaku terasa berdenyut-denyut kencang. Aku menjerit panjang, tak kuasa menahan nikmatnya orgasme. Pada saat bersamaan, Sandi menekan kuat-kuat, menghunjamkan batang kemaluannya dalam-dalam di liang vaginaku.

"Oohhh...!!!" dia pun menjerit, sementara terasa kemaluannya menyembur-nyemburkan cairan mani di dalam vaginaku. Nikmatnya tak terkatakan, indah sekali mencapai orgasme dalam waktu persis bersamaan seperti itu.

Lalu tubuh kami sama-sama melunglai, tetapi kemaluan kami masih terus bertautan. Sandi memelukku mesra sekali. Sejenak kami sama-sama sIbuk mengatur nafas.

"Enak banget," bisik Sandi beberapa saat kemudian.

"Hmmm..." Aku menggeliat manja. Terasa batang kemaluan Sandi bergerak-gerak di dalam vaginaku.

"Vagina Ibu enak banget, bisa nyedot-nyedot gitu..."

"Apalagi penis kamu..., gede, keras, dalemmm..."

Sandi bergerak menciumi aku lagi. Kali ini diangkatnya tangan kananku, lalu kepalanya menyusup mencium ketiakku. Aku mengikik kegelian. Sandi menjilati keringat yang membasahi ketiakku. Geli, tapi enak. Apalagi kemudian lidahnya terus menjulur-julur menjilati buah dadaku.

Sandi lalu menetek seperti bayi. Aku mengikik lagi. Putingku dihisap, dijilat, digigit-gigit kecil. Kujambaki rambut Sandi karena kelakuannya itu membuat birahiku mulai menyentak-nyentak lagi. Sandi mengangkat wajahnya sedikit, tersenyum tipis, lalu berkata,

"Aku bisa enggak puas-puas 'bercinta' sama Ibu... Ibu juga suka kan?"

Aku tersenyum saja, dan itu sudah cukup bagi Sandi sebagai jawaban. Alhasil, seharian itu kami bersetubuh lagi. Setelah break sejenak di sore hari malamnya Sandi kembali meminta jatah dariku. Sedikitnya malam itu ada 3 ronde tambahan yang kami mainkan dengan entah berapa kali aku mencapai orgasme. Yang jelas, keesokan paginya tubuhku benar-benar lunglai, lemas tak bertenaga.

Hampir tidak tidur sama sekali, tapi aku tetap pergi ke sekolah. Di sekolah rasanya aku kuyu sekali. Teman-teman banyak yang mengira aku sakit, padahal aku justru sedang happy, sehabis bersetubuh sehari semalam dengan bekas muridku yang perkasa

Itu tadi kumpulan cerita dewasa, Cerita hot, cerita panas, cerita seks, cerita 17+, cerita ngentot, cerita pemerkosaan, cerita bokep, cerita saru, cerita ngentot 2013, cerita ngentot bergambar, foto memek, foto ngentot, cerita ngentot artis, cerita ngentot syahrini, cerita ngentot toge cerita ngentot jupe, cerita ngentot paksa ngentot tante, cerita ngentot tante, cerita ngentot anak, cerita memek, cerita ngentot memek, foto ngentot, cerita ngentot hot, cerita ngentot dewasa, cerita hot, cerita ngentot sd, cerita tante, cerita ngentot, cerita ngentot tante, terbaru yang berjudul Cerita ngentot - Bercinta Dengan Mantan Murid semoga bisa bikin ANU anda tegang.

Cerita Dewasa - Bercinta Dengan Cewek Panggilan

berikut ini kumpulan cerita dewasa, Cerita ngesek ngentot terbaru yang berjudul Cerita Dewasa - Bercinta Dengan Cewek Panggilan. penasaran dengan kisahnya Cerita Dewasa - Bercinta Dengan Cewek Panggilan? langsung saja simak ceritanya berikut ini.
Cerita Dewasa - Bercinta Dengan Cewek Panggilan
Cerita Dewasa - Bercinta Dengan Cewek Panggilan

Sebetulnya untuk apa sih mahluk yg bernama perempuan itu diciptakan di muka bumi ini? Ya tentu saja untuk dinikmati oleh laki-laki. Bukankah setiap cm tubuh perempuan itu sangat nikmat dan lezat untuk dinikmati. Perempuan itu diciptakan untuk dicipok, dicupang, dicumbu, diremas2, dibelai2, diraba-raba dan dientot! Itulah sebabnya perempuan punya barang yg namanya memek, yg sangat nikmat dientot kontol lelaki. Nah jika ada perempuan bahenol, seksi, bohay, punya toket besar, kulit mulus (tidak harus putih yg penting mulus!) dan memek keset dll yg bikin horny tentunya rugi banget kalo dibiarkan lewat begitu saja. Harus bisa dinikmati, bukan hanya dipandang2 doang sambil menelan air liur tapi kalo bisa ya dicipok, dicumbu sampai dientot, terus dientot sampai puassssss!

Sebagai lelaki sejati yg sehat, normal dan punya hasrat libido yg tinggi tentunya sangat senang ngentot memek perempuan. Kebetulan aku punya wajah yg ganteng, body yg atletis, tenaga kuda, hasrat libido yg tinggi dan yg paling penting punya kontol yg keras, besar dan panjang (kalau lagi konak/ereksi), kontol yg kayak gini yg sangat disukai oleh perempuan. Tidak susah utk mengajak perempuan utk bercinta. Toh perempuan pun menikmati hubungan seks itu. Entah sudah berapa banyak memek yg merasakan kejantanan ku itu, entah sudah berapa banyak tubuh perempuan yg aku nikmati dan sudah berapa banyak perawan yg menyerahkan mahkota keperawanannya kepadaku. Sudah tidak terhitung. Mungkin sudah belasan! Hmm rasanya nikmat, lezat dan bangga melihat wajah perempuan yg lagi terangsang dan pasrah sudah tidak perawan lagi. Memek perawan itu rata2 sempit dan keset! Kalau selaput daranya sudah dijebol, umumnya ada darahnya bahkan ada yg sampai berdarah banyak sekali, sampai2 harus dibersihkan dulu sebelum dientot lagi namun ada juga yg tidak berdarah sama sekali meskipun aku tahu betul, memek itu masih perawan dan belum pernah dientot sebelumnya. Mungkin emang sudah sobek sebelumnya ketika terjatuh, main sepeda atau main loncat tali waktu kecil dulu.

Macem-macem deh memek perempuan itu. Ada juga memek perempuan yg basah (becek) dan kering. Ada yg masih keset walaupun sudah tidak perawan lagi namun ada juga memek yg sudah ambrol, sudah tidak ada jepitannya lagi. Barangkali memek itu sudah dilewati banyak kepala bayi yg besar2 dan tidak pernah dirawat. Memek yg sudah ambrol itu tentunya sudah tidak enak dan tidak ada rasanya dientot!

Karena hobbyku bercinta maka hampir dalam setiap kesempatan aku selalu berusaha mencari mangsa buruanku, perempuan2 yg seksi, untuk kunikmati tubuhnya dan biasanya dalam setiap lingkungan ada saja perempuan yg bersedia menyerahkan tubuh seksinya bulat-bulat untuk kunikmati. Seperti kali ini, di acara penyelaman di kepulauan Seribu oleh Club Diving, beberapa waktu yg lalu, selain aku jadi instruktur selam membantu pak Mario, mataku pun dengan liar mencari-cari mangsa, perempuan-perempuan bahenol, untuk kunikmati tubuhnya. Aku senang di club diving ini karena selain aku hobby menyelam, perempuan disini rata-rata cukup bahenol dan mereka sering memakai pakaian renang atau bikini yg memamerkan kemolekan tubuh mereka. Wuiihhhhh mata rasanya sejuk dan nikmat banget memandang tubuh molek perempuan seksi.

Acara penyelaman di Kepulauan Seribu kali ini, banyak diikuti oleh peserta perempuan (peserta lelaki tdk usah dibahas. Tidak penting!) yg punya body seksi dan bahenol dan pada acara briefing di kolam renang Senayan, mereka telah datang dgn pakaian renang dan bikini mereka masing2. Tubuh2 perempuan molek dan seksi diumbar-umbar disitu. Diantara banyak body seksi itu ada seorang peserta perempuan yg punya body yg bikin jakun lelaki naik turun dan jantung lelaki deg2an. Bodynya betul2 seksi dan kulitnya mulus bak porselen meskipun kulitnya tidak putih tapi kecoklatan berkilat-kilat ditimpa sinar matahari. Kulit kecoklatan itu malah membuat kesan makin seksi dan panas. Sudah sejak tadi ia curi-curi pandang kepadaku dan matanya melirik kebagian bawah pusarku yg ditutupin celana renang ketat. Aha aku tahu, dia rupanya tergiur dengan kontolku yg panjang dan besar. Meskipun tertutupi oleh celana renang, tapi tonjolan kontolku masih terlihat jelas dan perempuan bisa membayangkan seberapa besar dan panjangnya kontolku itu. Aku sengaja memakai celana renang yg kesempitan, satu nomor lebih kecil dari yg seharusnya, agar celana renang itu menutup barang vitalku dengan sangat ketat sehingga kontolku masih menonjol. Dan celana renangku itu sengaja aku pilih yg minimalis, model segitiga, sehingga beberapa helai bulu2 jembutku yg lebat bermunculan dipinggir-pinggir celana renang.

Sebetulnya perempuan itu, namanya Mulan, sudah ingin aku terkam namun sayangnya aku keduluan lelaki lain. Rupnya selain aku juga ada lelaki lain yg mengincar perempuan itu untuk dinikmati tubuhnya. Lelaki itu tak lain dan tak bukan adalah pak Mario, ketua perkumpulan dan atasanku sendiri di club itu. Busyeeeet dah! Aku harus bersaing dgn atasanku sendiri. Diam-diam pak Mario juga punya hobby memangsa anak-anak buahnya sendiri. Aku memutuskan untuk mengalah. Kalau aku tetap ngotot untuk mendapatkan Mulan, aku bisa berabe! Padahal club diving ini adalah salah satu ladang perburuanku yg paling bagus, karena banyak ceweq seksinya. Biarlah toh lain waktu aku bisa memburunya. Yg penting, sebetulnya perempuan itu juga punya hasrat kepadaku. Tinggal tunggu timingnya saja yg pas!

Untuk menghapus kekecewaanku karena tidak mendapatkan Mulan, akupun mengalihkan perhatian kepada perempuan lain. Dan tak lama kemudian ada perempuan lain yg juga seksi dan bahenol yg berhasil kujerat. Namun terus terang saja, dibanding Mulan, ceweq ini kurang seksi. Aku masih sangat penasaran untuk mendapatkan Mulan. Karena itu meskipun perempuan itu sudah dalam pelukanku, dicumbu, dicipok dan dientot, aku selalu membayangkan tubuh seksi Mulan, untuk mendongkrak gairah seksualku. Dalam hati aku beguman "Mulan, suatu saat nanti kau pasti akan kudapatkan! Dan aku tidak akan membiarkan tubuhmu walaupun hanya sejengkal!"
Acara penyelaman berlangsung dengan sukses. Tidak ada kejadian-kejadian yg buruk. Mungkin karena persiapan yg sangat matang dan cuaca juga sangat mendukung. Saat itu hari sangat cerah, laut sangat bersahabat. Tidak ada gelombang laut yg tinggi atau arus laut yg deras. Seluruh peserta penyelaman sudah tiba dengan selamat di dermaga Ancol, Jakarta Utara. Kami semua tiba di dermaga Ancol ketika hari telah menjelang tengah malam. Suasana ramai saat itu karena para penjemput sudah sejak tadi menunggu dan satu demi satu mereka pulang dengan para penjemputnya.

Ketika satu per satu para peserta meninggalkan dermaga itu, suasana pelan-pelan menjadi sunyi. Hanya tinggal beberapa orang saja yg masih disitu menunggu penjemputnya datang. Aku melihat Mulan masih disitu. Tampaknya dia masih menunggu penjemputnya. Wah kebetulan aku bisa mendekatinya. Aku lihat pak Mario masih sibuk mengatur kepulangan para peserta penyelaman lainnya. Pasti pak Mario sudah puas menikmati tubuh Mulan. Aku lihat tadi mereka diam-diam pergi ke suatu tempat dengan perahu. Pasti disana mereka telah bercinta! Mereka mungkin tidak menduga kalau aku tidak pernah lepas memperhatikan sepak terjang mereka disana. Mereka telah bercinta, bercinta di alam bebas dan liar! Sungguh nikmat! Seandainya saja aku yg jadi pak Mario. Aku memperhatikan disekujur leher Mulan yg jenjang itu ada banyak bekas-bekas merah. Rupanya pak Mario mencupang Mulan cukup banyak. Aku lihat Mulan melirik-lirik ke arahku dan ketika aku balas meliriknya, ia pura-pura acuh tak acuh! Tidak salah lagi, ia masih memendam hasrat kepadaku! Bagus! Ini suatu kesempatan yg baik untukku!

Malam merambat semakin larut. Ini sudah mendekati dini hari. Aku lihat Mulan semakin gelisah. Berkali-kali ia melihat arlojinya. Tampaknya ia menunggu2 penjemputnya yg tidak kunjung datang. Pak Mario melihat Mulan yg belum pulang-pulang juga, ia segera menghampiriku.
"Fahmi, tolong kau bantu kepulangan si Mulan. Kelihatannya penjemputnya tidak datang.! Aku akan mengantar peserta yg lain, kebetulan mereka rumahnya searah dengan rumahku!" katanya.
Kebetulan! Aku juga ingin bersama Mulan. Tidak usah dikomando lagi, akupun mendekati Mulan menawarkan jasa mengantar pulang walau saya tidak tahu dimana rumahnya. Aku berlagak jadi pahlawan padahal aku punya maksud2 tertentu padanya. Ada udang dibalik rempeyek eh salah, ada udang di balik batu!

"Belum pulang?"tanyaku basa basi membuka percakapan. Sebuah pertanyaan yg tolol karena ia memang masih disitu.
"Iya nih mas, aku sudah pesan temanku untuk menjemputku disini kemarin sebelum berangkat tapi dianya sekarang tidak datang2. Aku telpon ke hp-nya tidak dijawab." katanya manja. Ia memanggilku dengan sebutan mas, sebuah sebutan yg terdengar mesra dan manja.
"Dia teman cowoqmu?"
"Ooh bukan. Teman satu kos! Kalau sudah terlalu malam nanti pintu kosnya dikunci sama yg punya rumah! Aku tidak bisa masuk!"

Syukurlah! Ia tidak dijemput oleh pacarnya. Sepertinya dia tidak punya pacar. Kalaupun ia punya pacar, pasti pacarnya akan sewot melihat banyak bekas cupang di lehernya. Sepertinya Mulan adalah perempuan yg bebas merdeka. Aku jadi lebih mudah untuk mendekatinya.

"Temanmu itu kayaknya tidak datang! Ini sudah tengah malam. Bagaimana kalau saya antar pulang! Kebetulan saya bawa mobil! Kasihan kan melihat kamu pulang sendirian. Malam-malam begini lagi!"

Sekejap Mulan tampak sangat senang. Matanya berbinar-binar menatapku. Aku tidak tahu apakah ia senang karena aku mau mengantarnya pulang atau karena ia ingin bersamaku. "Yang bener? Mas Fahmi mau mengantarku pulang? Rumahku jauh lho dari sini. Aku tinggal di daerah Depok!"
"Gak masalah! Saya kan pake mobil bisa pergi kemana aja. Lagi pula daerah Depokl tidak aman malam-malam gini, apalagi untuk seorang perempuan"jawabku. Mulan pun tersenyum sumringah. Wajahnya tampak sangat seksi dibawah terpaan sinar bulan malam itu.

Singkat cerita, Mulan akhirnya pulang bersamaku dengan menumpang mobilku. Hatiku bersorak gembira! Akhirnya kesempatan yg kutunggu-tunggu datang juga! Sepanjang perjalanan pulang, aku tidak bisa berkonsentrasi penuh menyetir mobil. Berkali-kali aku melirik ke arah Mulan, mengintip belahan toketnya yg besar mengintip dari balik kaosnya yg tipis, agak transparan dan berbelahan dada rendah. Busyeeeet! Dia gak pake BH! Pak Mario pasti sudah puas meremas-remas toket yg bahenol itu dan menghisap puting teteknya. Sebentar lagi giliran aku yg akan meremas-remas toket itu dan menghisap-hisap putingnya. Nikmat sekali!

Mulan memang senang berpakaian seksi. Selain senang memakai baju atau kaos tipis dan berbelahan dada yg rendah, ia juga malas pakai BH. Dan malam itu, di dalam mobilku, ia juga memakai hot pant, celana pendek yg sangat ketat, memamerkan pahanya yg mulus! Ketika mau pindah gigi, aku pura-pura kelupaan meraih tongkat perseneling dan meraba pahanya yg mulus. Mulan pura-pura tidak tahu. Seprtinya ia senang pahanya aku raba-raba. Lama kelamaan aku jadi makin horny. Batang kontolku jadi making keras, memanjang dan membengkak. He he he mungkin batang kontolku lebih panjang, lebih keras dan lebih besar daripada batang perseneling mobil ini. Mulan! Mulan! Siap-siaplah, batang rudal ini sudah siap tempur. Sebentar lagi kau akan merintih-rintih keenakan kalo batang kontolku menembus memekmu yg hangat itu, he he he. Hmm kayak apa ya memeknya si Mulan itu? Hangat, becek, lembut, keset dan sempit? Pak Mario pasti tahu karena ia sudah puas menikmati memeknya!

Aku sudah tidak sabar lagi! Kalau bisa tidak usah menunggu esok hari tapi malam ini aku sudah harus dapat menjeratnya dan mengajaknya tidur gumanku dalam hati. Kalau ditunggu besok belum tentu aku akan bertemu dengan dia lagi. Malam ini adalah kesempatan yg sangat baik. Walaupun kami masih letih sehabis mengikuti kegiatan penyelaman, tapi sepertinya kami masih cukup fit untuk bercinta dgn ganas dan liar. Kini apa akalku untuk mencari alasan agar ia mau kuajak ke atas ranjang? Tiba-tiba aku dapat akal yg jitu! Aku segera ungkapkan kepada Mulan.

"Mulan, sekarang kan sudah sangat larut malam. Sudah hampir pagi malahan. Kayaknya kos kamu sudah dikunci. Percuma kalo aku antar kamu kesana kamu juga tidak bisa masuk. Bagaimana kalo malam ini kau menginap di tempatku saja." aku pura-pura berbaik hati menawarkan penginapan kepada Mulan.

Mulan tidak segera menjawab. Ia berpikir sebentar dan tampaknya tertarik dengan usulku.
"Hmm boleh juga! Tapi aku tidak enak dgn keluargamu. Mungkin isterimu akan keberatan kalau aku menginap di rumahmu karena aku kan perempuan."

Aku mau tertawa terbahak-bahak mendengar kata2nya. Isteri? Walaupun aku sanggup mencari isteri namun sampai saat ini aku masih senang hidup bebas tidak terikat oleh perkawinan. Saat ini perkawinan bagiku adalah suatu ikatan yg membatasi kebebasanku.
"Oh jangan kuatir! Aku tidak punya istri. Rumahku cukup besar lagi pula aku sekarang tinggal sendirian. Yg ada hanya seorang pembantu. Ayah dan ibuku sedang ke Australia menengok adikku yg sekolah disana! Kau bebas di rumahku. Bagaimana? Setuju kan menginap di rumahku malam ini? Ayolah, jangan malu2. Ini demi kebaikanmu juga kan? Lebih aman kau ada di rumahku daripada kamu terkunci di luar rumah kos."

Lebih aman? He he he bukankah aku ini ibarat buaya darat yg siap menerkam mangsanya? Yg tengah membujuk mangsanya untuk dijebak dibawa ke sarangnya? Jika Mulan pulang ke rumah kosnya, kemungkinan ia tidak jadi mangsa buaya darat sepertiku ini.

Tidak susah untuk meyakinkan Mulan karena alasanku sangat masuk akal! Ia pun tersenyum mengangguk-angguk sambil memandang ke arahku tanda ia setuju. Horeee! Hatiku bersorak! Hampir2 aku tidak dapat menyembunyikan perasaan senangku malam itu. Mangsa yg empuk dan lezat sebentar lagi akan kunikmati!

Aku segera membelokkan mobil menuju ke arah rumahku. Aku menginjak pedal gas kuat-kuat mempercepat lajunya mobilku walaupun jalanan malam itu sangat lengang. Aku sudah tidak sabar ingin segera sampai di rumah. Bukan karena aku mengantuk ingin cepat2 tidur, bukan pula aku merasa letih ingin cepat2 beristirahat di rumah tapi ingin cepat-cepat bercinta dgn Mulan di rumahku, di ranjangku yg hangat dan empuk! Dimana sudah banyak perempaun yg kuseret disana untuk bercinta denganku. Kami pun lalu tidak berkata apa2 lagi tenggelam oleh pikiran masing2. Entah apa yg ada dibenak Mulan saat itu. Mungkinkah ia memikirkan diriku?

Singkat cerita, sampailah kami di rumahku. Aku segera bisa masuk ke dalam rumah karena aku selalu memegang kunci rumahnya, jadi tidak perlu membangunkan si pembantu. Aku pun menurunkan Mulan di teras depan sementara aku segera menyimpan mobil kesayanganku ke dalam garasi yg terletak di samping rumah. Tampak Mulan mengagumi rumah ortuku yg besar dan megah. Maklumlah, ortuku adalah mantan pejabat tinggi di masa orde baru, sekitar sepuluh tahun yl. Tidak heran ortuku mampu membeli rumah yg begini megah dan mewah!

Setelah beres menyimpan mobil aku pun membimbing Mulan menuju kamar tidur yg tersedia untuk tamu-tamu. Sesampainya kami di dalam kamar aku segera mengunci pintu kamar tidur itu dari dalam. Kamar tidur itu sangat besar dan luas, dihiasi ranjang tidur yg besar, empuk dan mewah. Kamar tidur itu memiliki kamar mandi di dalamnya. Kamar tidur itu dihubungkan oleh sebuah pintu menuju kamar lainnya, yaitu kamar tidurku. Aku sering menyelinap dari kamar tidurku melalui pintu itu utk menemui perempuan yg aku bawa ke rumah dan bercinta dengan hot, ganas dan liar di atas ranjang. Tidak jarang pejuhku (air mani/sperma), cairan memek, darah perawan atau kondom2 bekas pakai, celana dalamku, BH atau celana dalam wanita, pembalut wanita berceceran menodai sprei, sarung bantal, tirai jendela, kolong ranjang bahkan wallpaper dinding kamarku karena saking hotnya kami bercinta. Pembantuku yg sudah tua itu sudah cukup maklum dengan tingkah polahku itu dan dia selalu tutup mulut tentang hal itu kepada kedua ortuku. Dengan sabar ia membersihkan semua bekas-bekas percintaanku itu sebelum dipergoki oleh kedua ortuku. Ortuku tidak tahu sama sekali kejadian itu, mereka hanya tahu aku seorang anak lelaki yg baik-baik dan tidak banyak tingkah. Karena itu mereka sangat memanjakanku. Mereka hanya merasa heran mengapa aku tidak kunjung menikah walaupun mereka tahu pacarku banyak dan sering dikelilingi oleh ceweq2 cantik dan seksi. He he he andai saja mereka tahu busuknya aku ini!

"Nah Mulan ini kamarmu! Kamu bisa istirahat disini. Ini kamar mandinya kalau2 kamu ada perlu ke kamar mandi. Saya sarankan sebelum tidur sebaiknya kamu mandi dulu. Sudah ada sabun, sampoo dan air hangatnya. Kan enak kalau tidur dengan tubuh yg bersih" kataku sambil menyerahkan handuk dan kimono mandi kepadanya.

"Oh iya terima kasih" katanya sambil menerima handuk dan kimono mandi itu."Sepertinya enak sekali ya malam-malam gini mandi dgn air hangat!" katanya.
KLIK SEMUA TOMBOL FOLLOW DAN LIKE DI BAWAH INI UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA :

Aku pun segera meninggalkan Mulan sendirian di kamar itu dan pergi ke kamarku melalui pintu itu. Namun sesampai di kamarku, aku buru2 mengintip ke lubang kunci pintu penghubungku. Kulihat dengan santainya Mulan melepaskan satu per satu pakaian yg masih melekat di tubuhnya sehingga ia kini telanjang bulat. Tubuhnya yg bahenol tampak sangat indah. Betis kaki dan pinggangnya yg ramping, perutnya yg rata, pantatnya yg berisi, toketnya yg kecil namun kecang tampak menyembul dari dadanya. Kulitnya mulus kecokalatan. Rambutnya yg hitam legam tergerai melewati bahunya. Bulu2 jembutnya yg halus tumbuh menghiasi memeknya. Ia bagaikan dewi cinta yg baru turun ke bumi. Aaaah alangkah enaknya jika memek itu dientot!

Tiba-tiba aku menyesal tidak membawa kamera photo untuk mengabadikan sang dewi cinta itu. Ooh aku segera ingat! Dulu aku pernah memasang kamera di berberapa sudut kamar itu untuk merekam adegan percintaanku dgn beberapa perempuan di kamar itu untuk kenang2an. Kamera itu belum diaktifkan. Aku tidak boleh lupa mengaktifkan kamera karena aku tidak mau adegan percintaanku dgn Mulan yg hot itu berlalu begitu saja. Aku segera mengecek keadaan kamera itu dan syukurlah semuanya masih terpasang dgn baik dan siap untuk diaktifkan. Sekarang aku tinggal menunggu ia masuk ke kamar mandi sebelum aku menyelinap ke dalam kamarnya.

Dengan tubuh yg masih telanjang bulat, Mulan melangkah dengan anggun ke dalam kamar mandi. Kakinya tampak ramping bak sepasang kaki menjangan. Pantatnya yg seksi bergoyang-goyang kekiri kekanan ketika ia melangkah membuat aku semakin bernafsu. Mulan rupanya tidak sadar ada sepasang mata yg tidak puas-puasnya menatap pemandangan yg indah itu. Ia lalu memutar knop showernya kemudian air hangat menyembur dari shower membelai-belai tubuhnya yg mulus.

Mulan mandi dengan santai sepertinya ia menikmati betul mandi dgn air hangat. Aku pun cepat-cepat pergi mandi juga. Selesai mandi aku segera menyelinap ke dalam kamarnya. Kudengar sayup-sayup Mulan bersenandung dgn merdu dari balik kotak showernya. Lalu dengan tubuh yg telanjang bulat dgn rudal yg siap tempur, aku diam-diam menyelinap masuk ke dalam kamar mandi. Kamar mandi itu memang tidak bisa dikunci jadi aku dengan bebas bisa masuk ke dalam kamar mandi itu. Ia berdiri sambil mengusap-usap rambutnya membelakangiku, tidak sadar bahwa aku sudah ada di belakangnya dgn keadaan yg sama polosnya, telanjang bulat!

?Oooh..? ia menjerit kaget ketika ia merasakan ada sepasang tangan memeluk dirinya dari belakang. Ia lalu merintih-rintih tertawa kecil kegelian ketika aku mencium leher, tengkuk, daun telinganya dan bahunya. Ia sama sekali tidak marah bahkan tampak senang ketika aku datang memeluk dirinya dari belakang. ?Aduuh mas Fahmi kirain siapa! Bikin kaget saja!? jeritnya dengan manja!

Hmm bukan main. Meskipun ia sudah menyiramkan air hangat di sekujur tubuhnya, aku masih bisa mencium bau tubuhnya yg harum. Bau tubuhnya yg harum itu membuat aku semakin terangsang dan bernafsu utk bercinta dgn dia. Mulan memang perempuan luar biasa. Pantas saja pak Mario jatuh bertekuk lutut padanya. Aku pun sudah mulai mabuk kepayang kepadanya!

Tubuh Mulan menggelinjang kegelian ketika tanganku meraba-raba tubuhnya. Ia pun segera menangkap kedua tanganku yg jahil dan menuntunnya untuk meraba-raba dan menjelajahi daerah-daerah sensitifnya. Tangannya menuntun jari jemariku untuk meremas-remas sepasang teteknya yg kenyal dan padat, lalu menelusuri perutnya, pahanya dan masuk ke daerah vitalnya, yaitu selangkangannya. Tanganku segera menyibak bulu-bulu jembutnya yg halus dan lembut dan mulai memasuki lobang memeknya. Aduuh memeknya terasa hangat dan sempit. Pasti enak banget nih kalau dientot. Tak lama kemudian tanganku pun menemukan benda yg paling sensitif dari memek perempuan yaitu kelitorisnya. Aku meremas-remas klitorisnya. Mulan mengelinjang, menggeliat semakin keras semantara mulutnya mendesis-desis tanda ia merasa nikmat.

Sementara di atas, aku mencium-cium leher, tengkuk, bahu dan bagian belakang telinganya. Aku pun mulai tidak sabar dan semakin bernafsu. Aku segera membalikkan tubuh Mulan sehingga tubuhnya menghadapku. Sepasang matanya yg indah menatap lekat-lekat kepada kedua bola mataku. Wajahnya sudah memerah, tanda ia sudah horny alias sudah sangat terangsang! Bibirnya yg merah dan ranum setengah terbuka sementara gigi geliginya yg indah tersembunyi di balik bibirnya yg seksi. Dengan penuh nafsu aku mecipok bibir itu, melumat-lumat bibir yg hangat dan ranum membasah itu. Lidah kami saling menjulur dan memilin-milin dalam mulut kami. Mulan sekarang tidak bisa mendesis-desis lagi karena mulutnya sekarang sudah dilumat-lumat dgn ganas oleh mulutku.

Tubuh Mulan yg ramping itu lebih pendek dariku. Aku terpaksa agak berjongkok ketika akan menghisap toketnya. Aku menurunkan tubuhku sehingga wajahku tepat di depan dadanya kemudian dengan ganasnya aku menggigit dan menghisap-hisap toketnya yg sebelah kanan, sedangkan tangan kiriku meremas-remas toketnya. Setelah puas, gantian mulutku menghisap-hisap puting toketnya yg sebelah kiri dan tangan kananku dgn ganas meremas-remas toketnya yg sebelah kanan. Puting toket Mulan membengkak, mengeras dan memarah ketika ia jadi horny. Mulan menjerit-jerit tertahan merasakan nikmatnya toketnya diremas-remas dan dihisap-hisap. Tangannya meremas-remas kepalaku dan menarik-narik rambutku. Semakin ia merasa nikmat, semakin keras jeritannya dan semakin keras pula ia meremas-remas dan menarik-narik rambutku! Aaah?Mulan!

Di bawah pusarku, kontolku bagaikan rudal yg siap ditembakkan, sudah berdiri tegak dgn gagahnya, tampak keras, besar dan panjang. Walaupun aku sudah tidak sabar ingin segera batang kontolku memasuki lobang memeknya namun aku tidak segera melakukannnya. Aku mengosok-gosokan kepala kontol yg mirip topi baja tentara itu, di depan memeknya, mengesek-gesek labira mayora dan klitorisnya. Labira mayoranya tampak sudah memerah dan membengkak. Pembengkakan labira mayora itu membuat memek menjadi makin sempit dan menjepit kontol dengan makin keras sedangkan klitorisnya sudah membesar sebesar biji kacang tanah. Setiap kali kepala kontol menggesek-gesek klitorisnya, tubuh Mulan menggelinjang. Ingin mulutnya berteriak saking nikmatnya namun mulutku tetap melumatnya membuatnya tidak bisa bersuara. Hanya tubuhnya yg menggelinjang dan bergetar dengan hebatnya!

Puas menggosok-gosokan kepala kontol di depan memeknya, aku pun bersiap-siap untuk mengentot memek itu. Tangan kiriku dgn sigap menyibak bulu-bulu jembutnya dgn halus dan membuka labira mayora dan labira minora memek itu sehingga lobang memeknya terbuka semakin besar. Sedangkan tangan kananku membimbing dan mengarahkan batang kontolku untuk memasuki dan menembus memek itu.

Yak..pelan namun pasti kontolku memasuki lobang memeknya. Aahh?aku mendesah pelan! Nikmat sekali! Lobang memek itu terasa hangat, lembut, keset dan sempit. Mulan pun menjerit tertahan. Ia pun merasa nikmat dientot! Aku segera menekan lebih keras pantatku agar kontolku masuk lebih dalam kedalam lobang memeknya. Satu..dua..tiga..akhirnya batang kontolku masuk seluruhnya kedalam lobang memeknya. Tidak terbayangkan betapa nikmatnya ketika kontolku masuk kedalam lobang memeknya. Batang kontolku seperti dijepit, diurut-urut, dan dipijit2 oleh tangan2 yg halus, lembut, empuk dan hangat. Kontolku semakin terangsang!Aku tahu Mulan sudah tidak perawan lagi jadi aku tidak merasakan adanya selaput daranya yg sobek dalam lobang memeknya di tembus batang kontolku. Hmm siapa ya lelaki yg beruntung telah merenggut keperawanan Mulan? Perawan atau bukan, bagiku tidak masalah, memek itu masih sangat nikmat dientot! Inilah yg sering dibilang orang sorga dunia! Memang tidak terkira nikmatnya ngentot memek perempuan. Aku sudah tidak tahu lagi bagaimana Mulan. Sepertinya ia tidak beda denganku, ia menjerit2 pelan dan tubuhnya menggelinjang hebat keenakan dientot.

Selanjutnya, entah bagaimana, barangkali sudah naluri, aku pun mengangkat pantatku pelan-pelan dan kemudian menghujam dengan keras selangkangan Mulan sehingga kontolku menusuk sedalam2nya di dalam memeknya. Setiap aku mengangkat pantatku dan menghujamkan kontolku kedalam memeknya, tubuh Mulan bergetar dan menggeliat dengan hebat diiringi suara desahan dan desisnya. Kami berdua seakan terbang ke surga kenikmatan duniawi. Diam-diam aku merasa heran, lobang memek Mulan yg tampak kecil dan sempit itu ternyata mampu menelan seluruh batang kontolku di dalamnya tinggal sepasang biji pelerku yg menggantung di depan memeknya. Batang kontolku sudah tidak kelihatan ditelan seluruhnya oleh memek Mulan yg luar biasa itu padahal batang kontolku kalau sudah eraksi tampak sangat panjang, besar dan keras. Ah..barangkali ini keajaiban memek perempuan. Jangankan kontol yg panjang, besar dan keras, kepala bayi yg besar itu pun bisa lolos melewati lobang memek. Aku belum pernah melihat ada kontol yg sebesar dan kekeras kepala bayi meskipun itu kontol orang negro atau kontol orang Arab yg terkenal panjang, keras dan besar!

Kami akhirnya ngentot dengan posisi berdiri ditengah-tengah siraman air shower yg hangat. Benar! Kami ngentot dgn posisi berdiri. Ini adalah salah satu posisi kesukaanku. Mirip-mirip dgn posisi misionaris, dimana kedua tubuh kami spt bersatu dan kami bisa saling memandang wajah kami. Bedanya posisi ini dilakukan sambil berdiri bukan sambil tiduran. Keuntungan posisi ini, si perempuan tidak harus menahan beban berat badanku. Untuk memudahkan kontolku masuk ke dalam memeknya, aku harus membuka selangkangannya lebar-lebar, untuk itu salah satu kaki Mulan aku angkat sehingga selangkangannya terbuka lebih lebar dan memeknya dengan mudah dientot. Berkali-kali aku menggenjot pantatku menghujamkan kontolku dalam-dalam ke lobang memeknya. Berkali-kali pula Mulan mendesah tertahan.

Entah sudah berapa lama kami ngentot, kira-kira mungkin sudah satu jam dan entah sudah berapa kali aku menggenjot pantatku, mungkin sudah berpuluhan kali sampai suatu saat aku merasakan sudah sampai pada klimaksnya, menyemprotkan pejuh (air maniku). Aku pun menggangkat pantatku jauh2 dan menggenjotnya keras-keras! Yak!Kontolku pun masuk dgn keras kedalam memeknya. Mulan pun tampaknya sudah tahu bahwa aku sudah hampir mencapai klimaksnya. Aku menahan kontolku jauh di dalam memeknya menunggu selama beberapa saat sampai akhirnya?yak satu, dua, tiga?aku pun mengejan dengan keras! Croooot-crooooot! Croooot-crot! Crot! Crooot! Diiringi dengan jeritan tertahan, kontolku menyemprotkan air mani dlm memeknya. ?Aaaahhhhh!? Tubuhku bergetar dengan hebat. Aku seperti melepaskan beban berat. Rasanya nikmat sekali, tidak terkatakan. Entah sudah berapa banyak mani yg disemprotkan kontolku dan sudah berapa jauh air mainku masuk ke dalam memeknya! Aku tidak tahu, yg aku rasakan aku merasa legaaaa! Mulan pun merasakan hal sama. Ia marasa sangat nikmat. Ia menjerit lepas dengan keras! Tubuhnya menggelinjang dan memeknya semakin sempit dan keras menjepit kontolku?akh betapa nikmatnya! Inilah puncak kenikmatan ngentot itu. Orang sering menyebutnya sudah mencapai orgasme atau ejakulasi. Pada lelaki, ejakulasi (keluar mani dari batang kontol) biasanya diikuti oleh orgasme (puncak kenikmatan seks) sedangkan perempuan orgasmenya tercapai tidak selalu bersamaan dgn keluarnya air mani. Dalam suatu permainan cinta, perempuan bisa saja mengalami orgasme berkali-kali jika pasangannya si lelaki pandai merangsang si perempuan. Mungkin Mulan sudah mencapai orgasme berkali-kali sebelum aku ejakulasi karena kulihat ia berkali-kali mengejan dan menggelinjang serta mendesis-desis, mendesah dan berteriak keras. Kini aku tahu bagaimana nikmatnya memek Mulan dientot. Aku rasa pak Mario pun merasakan hal sama ketika ia ngentot memeknya Mulan!

Setelah tercapai klimaks itu pelan-pelan tubuh kami mulai mengendor. Kami merasa sangat rileks! Kontolku jadi semakin lembek, kecil dan memendek sedangkan memek Mulan semakin kendor. Aku dengan mudah mencabut kontolku. Tubuh kami sangat lemas bagaikan habis beroleh raga berat. Dengan lunglai Mulan menjatuhkan badannya ke badanku. Kepalanya jatuh terkulai dibahuku. Ia berbisik lemah ditelingaku ?Mas Fahmi?Ooh aku merasa sangat bahagia! Kau benar2 hebat! Benar2 jantan! Aku marasa sangat puassssss!? desisnya. Aku sangat bangga mendengar pujiannya. Sebagai perempuan, Mulan pun sungguh luar biasa!


Itu tadi kumpulan cerita dewasa, Cerita hot, cerita panas, cerita seks, cerita 17+, cerita ngentot, cerita pemerkosaan, cerita bokep, cerita saru, cerita ngentot 2013, cerita ngentot bergambar, foto memek, foto ngentot, cerita ngentot artis, cerita ngentot syahrini, cerita ngentot toge cerita ngentot jupe, cerita ngentot paksa ngentot tante, cerita ngentot tante, cerita ngentot anak, cerita memek, cerita ngentot memek, foto ngentot, cerita ngentot hot, cerita ngentot dewasa, cerita hot, cerita ngentot sd, cerita tante, cerita ngentot, cerita ngentot tante, terbaru yang berjudul Cerita Dewasa - Bercinta Dengan Cewek Panggilan semoga bisa bikin ANU anda tegang.